SEMARANG– Seorang “pahlawan” pengecer koran mengembuskan nafas terakhir dalam kondisi tragis akibat tertindih truk trailer bermuatan keramik seberat 29 ton di di Jalan Siliwangi tepatnya pertigaan Jrakah, Semarang, Senin (22/7) siang.
Insiden maut tersebut akibat kecelakaan karambol yang melibatkan lima mobil dan 1 motor di jalur pantura itu. Kecelakaan karambol bermula saat truk Trailer H 1377 ME dari arah barat ke timur (menuju Kota Semarang) mengalami rem blong.
Truk yang “ngamuk” itu sempat menabrak sejumah mobil yang melaju di depannya secara beruntun. Truk naas itu baru berhenti setelah menabrak sebuah pohon besar di tepi jalan tersebut, sebelum akhirnya terguling ke kanan. Celakanya, seorang pegecer Koran yang sedang menjajakan dagangannya tertimpa truk bermuatan keramik itu. Penjual koran tersebut diketahui beridentitas Budi (20), warga Banowati Semarang.
Menurut keterang sopir truk Trailer, Nur Hidayat (36), warga Mayong, Jepara, mengatakan, truk yang ia kemudikan dari Cikarang Jawa Barat itu mengalami rem blong sesaat setelah melewati traffic light depan Mapolsek Tugu. “Lampu traffic light sudah menyala hijau, kami melaju pelan. Enggak tahu kenapa, tiba-tiba rem tidak berfungsi. Saya sudah menginjak rem berkali-kali tapi truk tetap melaju,” terangnya saat ditemui di RS Tugu usai kejadian.
Nur Hidayat mengaku sempat meminta kernet, Muhammad Kamdi (26), warga Mayong, Jepara, untuk mengganjal roda menggunakan kayu. Namun truk saat itu tetap saja melaju.
"Kami panik, karena jarak dengan mobil lain terlalu dekat, akhirnya menabrak mobil boks di sebelah kanan. Saya berusaha banting setir ke kiri. Truk berjalan dengan perseneleng satu.
Pikiran saya agar tidak banyak korban, lalu membanting setir kea rah kanan hingga menabrak pohon besar. Tapi setelah menabrak pohon, truk terguling,” katanya.
Tidak hanya itu, truk tersebut sempat terpental menimpa mobil pick up dan taksi di sekitar truk. Di belakang taksi terdapat penjual Koran yang naas itu. Selain itu, trailer naas itu juga sempat menabrak Toyota Fortuner, Avanza dan sepeda motor Tossa Ultra H 5627 CM.
Setelah menabrak pohon, truk tersebut menimpa mobil pick up carry H 1835 PR bermuatan kertas bekas, sedangka kepada truk truk menindih taksi Kosti Semarang, H 1182 GA di tepi jalan.
Salah satu warga, Umbar Wijaya mengatakan, dia sempat mendengar teriakan penjual koran yang terindih truk tersebut. "Cukup lama dia teriak minta tolong, sekitar 30 menit. Tapi ya bagaimana lagi, dia posisinya tertindih di bawah truk, sehingga tidak ada yang bisa melakukan pertolongan,” ujarnya.
Sedangka sopir taksi Suhartanto (47), mengaku kaget bukan main. Saat itu dia sedang “ngetem” di lokasi kejadian untuk menunggu penumpang. “Kejadiannya sangat cepat, saya tidak sempat lari. Tadinya ada 4 taksi yang parkir, posisi taksi saya paling belakang,” ujar warga Mangunharjo, Mangkang itu.
Setelah kurang lebih dua jam, petugas dibantu warga sekitar berhasil melakukan evakuasi. Petugas kepolisian dibantu para Taruna Akpol terlihat membantu mengevakuasi muatan keramik yang tumpah berserakan di jalan raya. Setelah didatangkan mobil derek, truk tersebut berhasil diangkat, jenazah korban dievakuasi dan dibawa ke kamar mayat RSUP Dr Kariadi. (G-15/LSP)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar