Kejati Jateng Punya Utang Tangkap 17 Buron Korupsi

SEMARANG – Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah resmi merilis Daftar Pencarian Orang (DPO) tahun 2013 yang masih berkeliaran bebas menghirup nafas di luar bui. Kejati masih mempunyai utang untuk menangkap sebanyak 17 orang  yang berstatus tersangka, terdakwa dan terpidana. Dari jumlah tersebut, 13 DPO di antaranya adalah tersangkut mega kasus korupsi di Jawa Tengah.

"Kami berharap peran serta masyarakat dalam menangkap para DPO. Bagi masyarakat yang mengetehaui kebaradaan para DPO segera melapor ke kejaksaan atau aparat penegak hukum lainnya," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati, Eko Suwarni di ruang kerjanya, Selasa (23/7).

Dikatakannya, bahwa saat ini jaksa Kejati masih terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termausk tim Adyaksa Monitoring Center Kejaksaan Agung (Kejagung). Kerjasama, kata Eko, perlu untuk memburu para DPO. Penyidik juga sudah menyebar identitas para buron tersebut seluruh wilayah Jateng.

Berdasarkan data yang diterima dari Kejati, 17 DPO itu berasal dari 11 Kejaksaan Negeri di wilayah Jateng. Data Kejati itu juga merinci dari mana DPO itu berasal. Tiga orang buronan Kejati, tiga orang buronan Kejari Semarang, dan tiga orang buron Kejari Ambarawa.

Dua orang buronan Kejari Purwodadi, dua orang buron Kejari Purworejo, dan masing-masing satu orang yang merupakan buron Kejari Kajen, Kejari Sragen, Kejari Demak, dan Kejari Pekalongan. Dari total buron itu, sebanyak 13 orang merupakan buron kasus korupsi.

Misalnya, terpidana mantan bupatu Semarang terkait kasus korupsi pengadaan buku matapelajaran siswa SD/MI di Kabupaten Semarang pada 2004, Bambang Guritno. Dirinya dihukum satu tahun penjara, denda Rp 50 juta dan Uang pengganti Rp 5,8 miliar dan resmi dinyatakan sebagai DPO sejak 21 April 2010 setelah kasasinya ditolak oleh Mahkamah Agung Ri nomor 793 K/Pid.Sus/2009.

Selain itu, ada nama Endang Setyaningsih (Mantan Bupati Demak), Yanuelva Etliana, Rustamaji, Yupi Haryanto, Indra Wahyudi, dan nama-nama beken lainnya. (zar/LSP)