Bungkusan plastik tersebut kemudian menggemparkan warga sekitar karena berisi orok bayi yang diperkirakan berumur 5 bulan di dalam kandungan. Diduga, orok bayi tersebut hasil aborsi oleh orang tuanya yang tidak bertanggung jawab.
Informasi yang dihimpun, kali pertama orok malang ditemukan oleh Adri Saputra (55), warga Tampomas Utara I, Semarang, sekitar pukul 04.40. Saat itu, Adri sedang membersihkan rumah di dekat lokasi kejadian, tiba-tiba ada seorang pengendara melemparkan sebuah bungkusan tersebut ke tepi jalan.
"Benda itu dibungkusan plastik warna hitam. Tak lama kemudian, saya menghampiri dan mengeceknya," ujar Adri.
Betapa terhenyaknya, saat bungkusan tersebut dibuka, ternyata orok bayi manusia. "Baunya sudah membusuk," katanya.
Penemuan itu kemudian diberitahukan kepada Giyono (50). Keduanya berusaha memastikan, berusaha mengecek sama-sama. "Kondosinya masih lengkap dengan ari-arinya," imbuh Adri.
Dua saksi sempat berusaha mencari atau mengingat-ingat siapa pengendara pembuang orok bayi tersebut. Tapi pengendara tersebut telah melesat pergi ke arah Sampangan. "Pas kejadian, kondisinya masih sepi dan gelap. Pelakunya mengendarai sepeda motor dari arah utara (traffic light kaligarang) ke selatan (arah Sampangan). Hanya terlihat samar-samar, karena masih pagi buta, matahari belum terbit," terangnya.
Penemuan itu akhirnya dilaporkan ke pihak kepolisian. Tak lama kemudian, petugas Inafis Polrestabes Semarang datang di lokasi kejadian. Petugas langsung melakukan evakuasi dan membawa orok bayi malang itu ke RSUP Dr Kariadi untuk proses selanjutnya. "Usia orok sekitar lima bulan," ujar salah seorang petugas Inafis Polrestabes Semarang.
Hingga petang kemarin, tim Reskrim Polrestabes Semarang masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku. Diduga orok bayi tersebut hasil aborsi atau pengguguran kandungan oleh pasangan hubungan gelap. (G-15/LSP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar