Ilustrasi |
SEMARANG- Diakui atau tidak, masyarakat kita masih “gila” dengan status pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Saking “gila”-nya, tak sedikit yang rela merogoh kocek puluhan hingga ratusan juta.
Celakanya, hal itu menjadi lahan empuk bagi para penipu untuk mengeruk keuntungan dari para peminat CPNS tersebut. Ditengarai banyak calo CPNS tersebut berkeliaran di Kota Semarang. Para korban memang seringkali mengadu nasib, jika diterima untung. Namun saat tidak diterima kemudian lapor polisi.
Hingga saat ini, praktek percaloan CPNS masih marak terjadi. Para pelaku sepertinya mempunyai jaringan tertentu atau “panitia bayangan” di luar kepanitiaan instansi resmi. Tidak menutup kemungkinan, praktek kotor tersebut melibatkan “orang dalam” atau oknum pejabat di instansi tertentu. Pihak kepolisian hingga saat ini, tampaknya juga belum melakukan upaya serius terkait masih maraknya praktek percaloan CPNS tersebut.
Kasus terakhir menimpa seorang mahasiswi Fajar Riana Dwi Wahyuniwati (25), warga Sedayu Jati RT 04/RW 01, Bangetayu Kulon, Genuk. Ia mengaku tekor, sedikitnya uang Rp 106 juta miliknya bablas “diuntal” calo CPNS. Sementara ia sendiri hingga saat ini harus gigit jari lantaran apa yang dijanjikan calo tersebut menguap tanpa bukti.
“Awalnya, pada tanggal 17 Oktober 2012 lalu, sehari setelah pengumuman penerimaan CPNS Menkumham (Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia). Saya mendapat telepon dari seseorang mengaku dari Menkumham,” kata saat melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, Jum’at (9/11).
Penelepon itu menanyakan apakah korban mendaftarkan diri dalam seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Menkumham? Korban yang memang ikut mendaftarkan diri itu tentu saja mengiyakan. “Kemudian penelepon itu menyuruh menghubungi seseorang yang dikatakan sebagai staf. Karena hal itu mengejutkan, akhirnya korban menelepon sesuai saran penelepon pertama. “Melalui telepon, saya diterima seorang pria mengaku bernama Muhammad Arifin,” ungkap Riana.
Arifin kemudian menjelaskan bahwa korban termasuk orang yang beruntung karena diterima sebagai CPNS di lingkungan Menkumham. Akan tetapi, untuk bisa mendapatkannya harus menyelesaiakan biaya administrasi atau uang “pelicin” Rp 106 juta. Awalnya korban keberatan dan tidak percaya. Sebab, saat korban melakukan pengecekan di situs resmi Menkumham, namanya tidak terdaftar. Namun pelaku terus merayu dan menjelaskan bahwa jalur tersebut memang jalur belakang atau melalui “orang dalam”. Sementara pembayaran uang tersebut juga bisa dilakukan secara bertahap. Akhirnya korban tergiur juga.
Terlebih saat Riana menemukan adanya berita negatif terkait seleksi CPNS Menkumham di sejumlah situs. Bahwa seleksi CPNS Menkumhan diberitakan adanya kejanggalan. "Di antaranya terdapat nomor-nomor invalid yang katanya lolos seleksi. Atas hal itu saya tergiur dan mempertimbangkan presentasi Arifin," katanya.
Riana pun masuk perangkap. Perbincangan-perbincangan selanjutnya membuat Riana memutuskan menyetujui tawaran tersebut. Akhirnya ia mentransfer uang Rp 106 Juta melalui bank BRI Bangetayu, secara bertahap kepada “pejabat” Menkumham tersebut. Pengiriman terakhir dilakukannya pada Selasa (23/10). “Total uang yang dikirim kepada pelaku Rp 106 juta,” katanya.
Arifin menjanjikan SK PNS segera diurus dan diterima oleh korban. Namun hingga kemarin, janji tersebut tidak ada bukti. Ia mengaku telah berusaha meminta kejelasan terkait janji tersebut. Namun terlapor hanya bisa berjanji belaka. Bahkan tercengang saat Arifin tidak bisa dihubungi. Riana baru sadar telah tertipu setelah ia mengecek di Menkumham. Ternyata diketahui bahwa tidak ada pejabat Menkumham atas nama Muhammad Arifin. Seketika itu Riana lemas.
Sebelumnya, seorang alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip Semarang Kholid Silahudin SKA (27), yang berdomisili di Apartement Mediterant Boulevard Jalan Benyamin Suaeb, Kemayoran Jakarta Pusat, dilaporkan ke Mapolrestabes Semarang, Kamis (8/11).
Kholid diduga melakukan penipuan dengan modus menjanjikan korban untuk bisa dimasukkan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara RI. "Saya merasa tertipu dengan kerugian Rp 60 juta oleh terlapor," ujar korban Teuku Muhammad Faisal (27), warga Jalan Iwenisari No 43 RT 02/RW 01 Tembalang, Semarang. (Mughis/LSP)
kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T
BalasHapusdan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor togel.nya yang AKI
berikan 4 angka ((( 0614 ))) alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI.
dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI. insya
allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
sekali lagi makasih banyak ya AKI bagi saudara yang suka main togel
yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi AKI SOLEH,,di no CLL (((082-313-336-747)))
insya allah anda bisa seperti Saya menang togel 579
juta, wassalam.
dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....
Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!
1"Dikejar-kejar hutang
2"Selaluh kalah dalam bermain togel
3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel
4"Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat
5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
tapi tidak ada satupun yang berhasil..
Solusi yang tepat jangan anda putus asah....AKI SOLEH akan membantu
anda semua dengan Angka ritwal/GHOIB:
butuh angka togel 2D 3D 4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin
100% jebol
Apabila ada waktu
silahkan Hub: AKI SOLEH DI NO: CLL (((082-313-336-747)))
KLIK DISINI >*>*>* BOCORAN TOGEL SINGAPURA HARI INI *<*<*<
angka GHOIB: singapur 2D/3D/4D/
angka GHOIB: hongkong 2D/3D/4D/
angka GHOIB; malaysia
angka GHOIB; toto magnum 4D/5D/6D/
angka GHOIB; laos