Blogger Widgets

Cabup Kudus Berseteru: Musthofa Tuding Tamzil Copy-Paste

Diposting Unknown jam 19.44
Musthofa

GUBERNURAN – Menjelang pemilihan bupati (Pilbup) Kudus 2013, calon bupati (cabup) dari PDI Perjuangan Musthofa kini mulai menabuhkan genderang perang, terutama kepada calon lainnya yakni M. Tamzil. Dalam pernyataan kemarin, ia menilai, Tamzil hanya mampu meniru program yang telah dijalankannya selama memimpin Kabupaten Kudus, empat tahun terakhir ini.

“Dia itu kan hanya bisa copy-paste program yang sudah saya buat. Dia kan pernah menjadi Bupati Kudus tapi mana hasilnya?” katanya, saat berada di Kantor Gubernur, Jum'at (9/11).

Program-program yang dikatakan telah meniru itu yakni soal empat pilar yang menjadi visi pembangunan Kabupaten Kudus. Keempat pilar yang diusung Musthofa sejak mencalonkan diri sebagai Bupati Kudus pada 2009 lalu itu yakni pemberdayaan UMKM bagi peningkatan kesejahteraan Rakyat, wajib belajar 12 tahun yang terjangkau dan berkualitas, tersedianya fasilitas kesehatan yang murah dan santunan bagi warga yang meninggal dunia, serta perlindungan usaha dan kesempatan kerja secara luas.

“Semenjak jadi bupati, banyak hal yang telah saya capai untuk kesejahteraan masyarakat Kudus. Tidak seperti calon yang dulu menjadi Bupati Kudus dan tidak memberikan hasil apa-apa itu. Kalau hanya meniru program ya mudah saja,” ketusnya.

Dipaparkannya pula, saat ini wajib belajar 12 tahun sudah berjalan, adanya tunjangan kesejahteraan pejabat di tingkat RT sebesar Rp 700.000/ bulan, tunjangan untuk takmir masjid sebesar Rp 1 juta, santunan sebesar Rp 2,5 juta untuk kematian.

“Banyak pihak yang meragukan program asuransi jiwa itu. Namun, sekarang bisa dibuktikan program asuransi itu berjalan baik. Lha wong saya ini dulu orang asuransi kok diragukan,” katanya sembari tertawa.
Ia juga mempertanyakan soal status PNS yang kini masih dimiliki Tamzil, terkait tanggungjawabnya terhadap Gubernur Jateng. “Dia itu kan PNS, kok mau nyalon di Kudus. Apa sudah nembung ke Pak Gubernur,” ketusnya.

Meski optimis untuk maju kembali sebagai cabup, saat ini dirinya masih menunggu rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan. Ia meyakini mampu memenangi Pilbup Kudus karena kini diirnya merupakan calon tunggal yang diusung kader PDI Perjuangan di 9 kecamatan.

“Saya tidak mendaftar ke partai lain. Saya hanya akan maju melalui partai yang saya pimpin. Ke Partai Demokrat pada beberapa waktu lalu itu bukan untuk mendaftar sebagai calon, namun untuk mengajak partai itu untuk berkoalisi,” terangnya.

Himpun Kekuatan

Selain Partai Demokrat, pihaknya juga telah melakukan pendekatan ke beberapa partai lain. Di antaranya Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Gerindra, dan sejumlah partai lainnya yang memiliki kursi di DPRD Kudus. Untuk dapat mengajukan pasangan calon, PDI Perjuangan harus dapat menghimpun 7 kursi di DPRD dimana sekarang ini partai berlambang kepala banteng moncong putih itu hanya memiliki lima kursi.
“Cukup hanya dengan satu partai saja, PDI Perjuangan dapat mengusung calon sendiri. Dan partai itu sudah ada. Untuk dapat memenangkan Pilbub, kita juga mengajak serta partai-partai lainnya,” jelasnya.

Seperti diketahui, KPU Jateng menetapkan Pilbup Kudus bersamaan dengan Pilgub Jateng 2013. Masa pemungutan suaranya ditetapkan serentak dengan pilgub yakni pada 26 Mei 2013. (Novian)

4 komentar:

  1. Belum-belum pada eker-ekeran.. kayak anak kecil aja.. lihat http://www.pilkadakudus.bogspot.com

    BalasHapus
  2. dulu di DPR klo ribut/rame,ketua bilang "ojo do geger,kyok wong becak ae",skrg di pangkalan becak jika brtengkar,slah satu blng "ojo do tukaran,kyok DPR ae"

    BalasHapus
  3. Dan siapa Bupati yang dulu memindahkan adat DANDANGAN ke GOR wergu Wetan, hayooooooooooooooo.............Ini sangat TIDAK DI SUKAI oleh masyarakat KUDUS .

    BalasHapus
  4. untuk progam wajib belajar 12 tahun menurut saya masih belum berjalan, karena biaya masuk SMA setiap tahun semakin tambah.kemudian untuk tunjangan pejabat di tingkat RT sebesar 700rb/bulan itu untuk siapa?klo untk ketua RT sampai saat ini bapak saya kok g pernah dapat ya!!santunan untuk kematian apkah sdh berjalan klo sdh sampai saat ini jika ada kematian kok g pernah dapat!uangnya pada ngalir kemana? atau itu hanya cma tulisan aja!

    BalasHapus

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »