Blogger Widgets

Inilah Pola Perampokan Masa Kini

Diposting Unknown jam 11.21

Pola dan strategi perampokan ternyata mengalami perkembangan yang pesat. Sejak dari tatacara dan penataan aksinya dilakukan secara rapi dan profesional. Pola perampokan hingga akhir tahun 2012 ini, sindikat perampok mempunyai jaringan yang terstruktur dengan apik dengan susunan lintas provinsi, nasional hingga internasional. Mari simak investigasi yang dilakukan LawangSewu Post.

Aksi perampokan yang dilakukan sindikat rata-rata memanfaatkan media internet. Perampok profesional biasanya mempunyai web khusus untuk berkomunikasi sesama jaringannya. Web tersebut memuat sejumlah perangkat IT seperti geolocator atau mesin pencari/pembaca lokasi hingga menyediakan data karakter daerah sasaran secara lengkap dan detail.

Jaringannya tersebar di sejumlah wilayah, bahkan masing-masing anggotanya mempunyai klasifikasi skill serta kompetensi.  Mereka juga melakukan setting karakter. Pelaku bisa menganalisis data, mengolah sedemikian rupa agar aksinya berhasil tanpa meninggalkan jejak. Beberapa sindikat ada yang mempunyai karakter anti membunuh atau anti meninggalkan darah.

Mereka seperti mengajarkan bagaimana cara merampok yang baik dan benar. Maka tak sedikit profil seorang perampok saat berada di desa tempat tinggalnya berperan sebagai tokoh masyarakat yang dihormati. Ia tampil menjadi tokoh protagonis, dermawan, murah hati, suka menolong dan taat beribadah.

Perkembangan pola perampokan tersebut sebenarnya telah berlangsung cukup lama. Namun kepolisian hingga saat ini baru mencium dan berhasil mengidentifikasi pergerakannya. Polisi seolah-olah kalah cerdas dengan para pelaku perampokan.

Dirreskrimum Kepolisian Daerah (Polda) Jateng, Kombes Bambang Rudi mengatakan, kepolisian menemukan beberapa pola dan strategi perampokan di era sekarang. Di antara yang paling menonjol adalah pemanfaatan IT. Pihaknya, juga menemukan adanya karakteristik pelaku perampokan di tempat di mana ia tinggal. "Pelaku menjelma tokoh yang baik sekaligus menjadi pahlawan seperti Robinhood di kampungnya," papar Bambang.

Membunuh hanya Alternatif

Perampokan masa kini mengarah pada tekhnik yang dilakukan oleh penjahat ala Eropa. Mereka mengedepankan tema hak asasi manusia (HAM). "Sehingga, mereka beraksi dengan tidak melukai korbannya. Membunuh hanya menjadi alternatif atau jalan terakhir," ungkapnya kepada LawangSewu Post, belum lama ini.    

Sementara senjata yang digunakan, baik senjata tajam maupun senjata api, hanya untuk menakut-nakuti korban saja. "Setelah berhasil mendapat uang, mereka di kampungnya juga tak eman-eman untuk bersedekah atau berbuat dermawan kepada masyarakat di mana ia tinggal. Sehingga profilnya disegani di masyarakat. Salah seorang tersangka perampokan asal Wonosobo yang telah ditangkap, di kampungnya ia menjadi seorang ustadz atau guru ngaji," kata Bambang.

Meraka memang sengaja melakukan setting karakter. Sebuah kamuflase yang dibuat untuk menjadi figur di masyarakat. Awalnya rata-rata bertemu di kota-kota besar seperti di ibu kota. Setelah itu terbentuklah jaringan yang tidak mudah diputuskan. Jaringan tersebut lintas provinsi hingga Internasional. "Pengembangan jaringan melalui media internet sangat pesat dan sangat berbahaya. Mereka bisa mendapatkan informasi apa saja, daftar lokasi berikut denahnya," ungkap Bambang.

Jika pelaku adalah residivis, kata dia, rata-rata seolah-olah dia telah bertaubat di desanya. Namun, ternyata ia masih sulit lepas dari pantauan jaringannya. Meraka akan ada kemungkinan beraksi kembali. Pengaruhnya bisa disebabkan karena kondisi ekonomi yang belum mempunyai penghasilan tetap dan lain-lain.  "Maka mereka cenderung terpengaruh dengan iming-iming harta oleh anggota jaringan. Sehingga dia akan melakukan aksi kembali," katanya.

Kejahatan tanpa Batas

Jaringan tersebut mengembangkan pantauan, meliputi: trans kabupaten, trans provinsi, dan trans ibukota. Melalui media internet seolah aksi kejahatan menjadi tanpa batas. Informasi di tingkat daerah desa, kecamatan, kabupaten provinsi, hingga nasional. "Penjahat sekarang pun pintar-pintar. Mereka mereka memanfaatkan IT, email, chating, web, Blackberry Messanger, maping, geolocator digunakan untuk membaca wilayah sasaran," tandas Bambang.

Pelaku terbagi menjadi koordinator, mediator dan eksekutor. Seorang pelaku tak harus terlibat langsung sebagai eksekutor. Jaringan di tingkat daerah dan wilayah biasanya berperan sebagai mediator. "Bisa jadi seseorang hanya menjual data, gambar tentang titik wilayah aksi perampokan. Menjual informasi lokasi. Semisal, toko emas itu buka-tutup jam berapa, mengetahui pegawai berapa, laki-laki dan perempuan berapa, pemilik siapa, berikut karakteristik masyarakatnya seperti apa," ungkap Bambang.

Selain itu, lanjut Bambang, beberapa pelaku juga ada yang hanya berperan sebagai penyedia senjata dan penjual tenaga eksekutor berdasarkan tingkat karakter kepribadian pelaku perampokan. "Harga sewa senjata api berkisar antara Rp 1- 3 juta. Koordinator perampokan bisa memilih eksekutor yang rapi, halus, tidak suka membunuh atau kasar alias rawan melukai, membunuh korbannya. Itu semua disediakan jaringan melalui internet," imbuhnya.

Hingga saat ini, Polda Jateng masih memburu enam buron tersangka perampokan toko emas yang terjadi di sejumlah tempat di Jawa Tengah. Dua buron di antaranya merupakan pecatan Kopasus dan anggota TNI.

“Sedikitnya ada enam, dua di antaranya merupakan pecatan anggota Kopasus dan anggota TNI yang pernah bertugas di Aceh,” ungkap Bambang Rudi.

Dua orang tersebut yang melatih para perampok dalam penggunaan senjata api. Dua-duanya sudah dipecat dari satuannya masing-masing. “Diperkirakan masih ada beredar 5-6 pucuk senjata api jenis FN dan revolver yang beredar di luar," katanya.

Dua pecatan TNI tersebut masing-masing Hendro (45) dan Suryono (40). Hendro memiliki ciri tinggi badan sekitar 172 cm, rambut hitam dan botak, serta kulit warna sawo matang. Suryono memiliki ciri tinggi badan sekitar 170 cm, rambut hitam dan botak, serta kulit warna hitam.

Selain itu, pelaku lain yang masih buron masing-masng Arif alias Ketip (32), Yudi (37), Warso, dan Didin. "Kebanyakan mereka merupakan orang asli Jawa yang telah bertransmigrasi ke Sumatera. Mereka adalah pelaku perampokan toko-toko emas di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jakarta. Sketsa wajah dan foto mereka kami dapatkan setelah mengumpulkan keterangan dari para pelaku lain yang telah tertangkap," kata Bambang Rudi.

Sementara untuk membaca peta kekuatan pelaku, pihaknya sedang melakukan penelitian dan psycotest terhadap para pelaku aksi perampokan yang telah tertangkap. "Sehingga kepolisian mampu membaca peta kekuatan penjahat, rata-rata tingkat intelektualitas pelaku dan mendapat informasi yang akurat," pungkas Bambang. (Abdul Mughis)

4 komentar:

  1. I have read many blogs in the net but 918kiss malaysia have never come across such a well written blog. Good work keep it up

    BalasHapus

  2. Prediksi togel hongķong dan togel singapore Akurat 100% dan Arti Tafsir Mimpi

    https://www.klik4d.pw/prediksi-togel-akurat-hk-tanggal-29-oktober-2019/

    https://www.klik4d.pw/prediksi-togel-akurat-sgp-tanggal-12-desember-2019/

    INFO Pendaftaran Togel : http://159.89.197.59/register/
    INFO Prediksi Togel : https://www.klik4d.site

    Agen Togel BOLAVITA
    BONUS POTONGAN GAMES TOGEL ONLINE

    PERMAINAN TOGEL KLIK4D :
    2D = 29,25%
    3D = 59,25%
    4D = 66%

    PERMAINAN TOGEL Isin4D :
    2D = 30%
    3D = 59%
    4D = 66%

    Bolavita Sekarang Bisa Deposit Via OVO & GO-Pay.
    Sekarang Bosku Sudah Bisa Deposit Via Pulsa XL & TSEL Minimal Deposit 25rb.

    Boss Juga Bisa Kirim Via :
    Telegram : +62812-2222-995
    Wechat : Bolavita
    WA : +62812-2222-995
    Line : cs_bolavita

    BalasHapus
  3. I really like the fresh perpective you did on scr888 random jackpot download the issue. I will be back soon to check up on new posts! Thank you!

    BalasHapus
  4. Very informative site, i must best malaysia live casino bookmark it, keep posting interesting articles...

    BalasHapus

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »