SEMARANG- Aksi perjudian toto gelap (Togel) seperti tak ada habisnya di Kota Semarang. Keberadaannya bak pertumbuhan jamur yang hilang satu, tumbuh seribu. Kendati demikian, jajaran Polrestabes Semarang menyatakan serius dalam memberantas praktek perjudian.
Tim Reskrim Polrestabes menggulung lima pelaku judi Togel di tempat terpisah. Masing-masing; Jumroh Juwari (35), warga Tambakharjo, Semarang Barat; Listyanto (37), warga Tambakharjo, Semarang Barat; Wahyudi (33), warga Pongangan, Gunungpati; Rahmat (28), warga Mrican, Jangli; dan Nur Amin (35).
“Praktek perjudian masih terus ada, keberadaannya mirip jamur. Satu hilang kemudian tumbuh lagi yang lainnya. Namun kami akan terus menindak dan melakukan pemberantasan,” kata Kapolrestabes Kombes Elan Subilan, kemarin.
Kapolrestabes mengatakan, kepolisian senantiasa butuh kerjasama dengan masyarakat untuk sama-sama memerangi praktek perjudian. “Silahkan jika melihat praktek perjudian laporkan kepada kami. Tidak ada beking, jika ada oknum polisi membekingi aksi perjudian, laporkan. Kami akan tindak tegas tanpa pandang bulu,” katanya.
Judi Togel yang dipraktekkan para tersangka bermacam-macam. Mulai jenis togel singapura, Hongkong dan kuda lari. Keberadaannya sangat meresahkan masyarakat. Barang bukti yang berhasil diamankan dari tangan tersangka antara lain; 3 ponsel, puluhan bandel kupon, buku rekapan, buku tafsir serta uang Rp 700 ribu.
Tersangka Listyanto mengaku baru sekitar 6 bulan ikut berbisnis perjudian jenis kuda lari. “Saya melakukannya karena terdesak biaya hidup. Sementara kebutuhan terus menghimpit setiap hari,” katanya.
Dia juga mengaku kesulitan mencari pekerjaan lain, sehingga akhirnya mau menjadi pengepul Togel. "Saya mendapatkan bagian 10 persen dari penjualan, omzet rata-rata berkisar antara Rp 150 - 200 ribu perhari. Tergantung ramai atau tidak, kalau pas ramai ya kadang dapat rizki banyak," ujar pria yang menjual Togel di rumahnya sendiri itu. (gis)
