Sekelompok remaja bermotor sekitar berjumlah 10 orang berani "ngamuk" di dekat Markas Kepolisian Daerah Jateng, Sabtu, (2/2) sekitar pukul 00.30. Korbannya
adalah Anggoro Suryo Aji (18), mahasiswa asal Gebyok, Juwangi, Boyolali. Sejumlah barang berharga berupa 2 handphone; 4 helm; 2 dompet berisi uang bablas dirampas kawanan pelaku.
Informasi yang dihimpun, perampasan tersebut terjadi saat korban bersama teman-temannya sedang nongkrong di Jalan Veteran persis di samping Mapolda Jateng. "Jumlah pelaku sekitar 10 orang. Mereka meminta barang-barang berharga milik kami. Kemudian mengeroyok dengan cara menendang," ujar Anggoro.
Anggoro mengaku tidak mempunyai masalah terhadap gerombolan pemuda bermotor tersebut. "Kami sedang ngobrol sama teman-teman, tiba-tiba dihampiri gerombolan bermotor tersebut. Kami bingung, mereka langsung marah-marah," ungkapnya kepada petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, kemarin.
Anggoro mengaku tidak mengenal kawanan pelaku. Ia juga tak mengira jika kawanan tersebut justru bermaksud jahat kepadanya. "Saya kira mereka akan nongkrong juga. Ternyata malah membuat onar tanpa alasan yang jelas. Barang-barang kami dirampas," katanya.
Anggoro berusaha meminta penjelasan apa duduk persoalannya. Akan tetapi beberapa pelaku lain langsung menyerang dengan bogem mentah. "Saya dikeroyok. Mereka langsung memukui dan menendang ramai-ramai. Saya hanya bisa menangkis sebisanya," tambah Anggoro.
Berhasil membuat kelompok korban tak berdaya, kawanan pelaku mengambil sejumlah helm dan meminta berbagai barang berharga milik Anggoro cs. "Kami diancam, akhirnya menyerahkan barang-barang berharga," ujarnya yang mengaku tidak satupun mengenal kawanan pelaku.
Terpisah ulah pemuda kelompok balap liar terjadi di Kampung Laspirin, jalan Dr Cipto Semarang. Puluhan pemuda merusak kendaraan Alex Wijaya Santosa (26), warga Kampung Slamet, Semarang Timur. Mobil miliknya dirusak puluhan pemuda yang hendak terlibat aksi balap liar, Sabtu (2/2) sekitar pukul 03.00.
Insiden pengrusakan ketika Alex melintas di lokasi dan melihat puluhan pemuda sedang balap liar. Melihat mobil melintas, gerombolan pemuda itu kalang-kabut lari. Diduga mereka mengira di dalam mobil anggota polisi yang hendak membubarkan dan menangkap pelaku balap liar.
Namun begitu mengetahui bukan polisi, gerombolan pemuda itu emosi. Mobil Alex dilempari dengan batu dan bambu. Akibatnya hampir semua kaca mobil pecah akibat dirusak. Tidak hanya itu, bodi kendaraan pun ringsek dan rusak akibat dilempari dengan batu dan bambu. Hingga petang kemarin, petugas masih menyelidiki dua kasus perampasan dan pengrusakan tersebut. (G-15/LSP)
by: red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar