SEMARANG- Gemerlapnya lampu malam di Kota Semarang memang menakjubkan. Namun di balik romantisme perkotaan berkeliaran pelaku kejahatan yang mengancam harta hingga nyawa seseorang. Mulai aksi penjambretan, perampasan, penipuan, gendam hingga pembacokan.
Tak terbayangkan ketika golok-parang-gobang ternyata ada di sela keramaian. Sebenarnya polisi tidak tinggal diam, terbukti sejumlah pelaku kejahatan jalanan berhasil diringkus dan dijebloskan. Kendati demikian, antara jumlah dan tempo kejadian dengan intensitas penangkapan belum berimbang.
Berdasarkan pantauan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, sedikitnya sehari terjadi 2-5 kejahatan jalanan yang dilaporkan. Tampaknya pelaku tidak ciut nyali dan bahkan terus menggila. Perampasan disertai pembacokan seolah menjadi tren kejahatan jalanan sepanjang tahun 2012.
Ironis, pulang malam bagi masyarakat Semarang tak bisa menyembunyikan rasa was-was. Sebab tak hanya takut bila barang dirampas, akan tetapi pelaku semakin beringas dan tak segan membacok menggunakan celurit, parang, golok, dan gobang. Kilas-balik kejahatan jalanan di Kota Semarang membikin bulu kudu merinding.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Elan Subilan mengatakan, polrestabes Semarang mencatat, kejahatan konvensional yang dilaporkan sebanyak 3.676 kasus. Dari jumlah tersebut, polisi bisa menyelesaikan sebanyak 1.277 kasus. “Menempati urutan tertinggi adalah pencurian dengan pemberatan (Currat) sebanyak 488 kasus, bisa diselesaikan 164 kasus. Urutan kedua pencurian kendaraan bermotor (Curranmor) sebanyak 728 kasus, yang bisa diselesaikan sebanyak 102 kasus,” kata Elan di Mapolrestabes Semarang, Selasa (1/1/2013).
Lebih lanjut Elan menjelaskan, berikutnya kejahatan transnasional pada tahun 2012 ini sebanyak 56 kasus, bisa selesai 56 kasus. Narkoba 56 kasus, selesai 56 kasus. Aniaya dengan pemberatan sebanyak 189 kasus, selesai 84 kasus. “Pencurian dengan kekerasan (Curras) 86 kasus, bisa diselesaikan sebanyak 61 kasus,” paparnya.
Kebakaran/pembakaran di Kota Semarang terjadi sebanyak 11 kasus, bisa diselesaikan 5 kasus. Selama tahun 2012, terjadi kasus pemerkosaan sebanyak 2 kali, 1 kasus kasus bisa diselesaikan. Sementara kasus pembunuhan terjadi sebanyak 12 kasus, 13 kasus sudah terungkap (1 kasus tunggakan dari tahun sebelumnya).
Sedangkan kasus uang palsu ada 2 kasus, 1 kasus bisa diselesaikan. Kasus menonjol lain adalah penipuan sebanyak 485 kasus, baru bisa diselesaikan sebanyak 101 kasus. “Jumlah total laporan yang masuk sebanyak 2.059 kasus, kami bisa menyelesaikan sebanyak 588 kasus,” tandas Elan.
“Sementara kriminalitas atau kejahatan pada 2012 ini tercatat ada 17.650 kasus, menurun dari tahun sebelumnya yang tercatat 19.662 kasus,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo, baru-baru ini.
Sedangkan angka pelanggaran hukum atau tindak pidana ringan di tahun ini juga mengalami penurunan. Dari 4.016 di tahun 2011, menurun menjadi 3.346 di tahun 2012.
“Kejahatan yang ditangani kepolisian itu seperti gunung es. Ada lapisan-lapisan yang tidak terlihat publik. Jadi, yang terlihat di publik itu hanya bagian kecil,” terang Didiek.
Meski data tahun ini menurun, tempo kejadian kejahatan di Jateng selama tahun 2012 cukup mengagetkan. Polisi mencatat, tiap 49 dari 100 ribu orang di Jateng terkena resiko kejahatan. “Apabila dihitung dalam satuan waktu, tiap 27 menit 20 detik terjadi kejahatan di Jateng,” cetusnya. (Mughis/LSP)
Inilah Di antara Kasus Pembacokan Menonjol di Semarang:
1. Pembacokan di Jalan Madukoro, tepatnya di depan Kantor Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Kamis (13/14/2012), dinihari. Korbannya adalah Richard Candra Setyantoro (23), warga Tegalsari Perbalan RT 04 /RW 03 Kelurahan Wonotingal, Kecamatan Candisari. Dia dibacok menggunakan senjata tajam jenis gobang oleh dua pria tak dikenal. Motor Yamaha Mio H 4560 TZ, satu HP Nokia, dompet berisi sejumlah uang, STNK, SIM dan sejumlah surat penting lain, dibawa kabur pelaku.
2. Delapan pria bersenjata golok melakukan pembacokan di Jalan MT Haryono 491 Semarang, Sabtu (10/11/2012) sekitar pukul 03.30. Yamaha Mio Soul tahun 2012 warna hitam H 5137 DP milik korban Haris Adi Lesar (24), dibawa kabur oleh kawanan pelaku.
3. Sekitar 20 remaja bermotor mengamuk di Jalan Pahlawan atau tepatnya depan kantor Pengadilan Tinggi Jawa Tengah, Minggu (23/12/2012), dinihari. Korbannya adalah Slamet Ahmad Soimun (16), pelajar warga Kalijaran, Sidorejo, Kecamatan Brangsong, Kendal. Ia dihajar oleh 20 remaja tak dikenal. Sepeda motor Yamaha Mio warna merah H-3584-QD milik Slamet dirampas oleh kawanan pelaku.
4. Kelompok pemuda bermotor mengamuk di Jalan Barito Raya, Jum'at (21/12/2012), sekitar pukul 02.00. Akibatnya, seorang pemuda penjual mi goreng bernama Hermawan (21), warga Karangrono, Karangrayung, Grobogan, tewas dengan kondisi kepala pecah akibat dipukuli dan dihajar menggunakan bongkahan beton. Pelakunya sekitar delapan orang pemuda tak dikenal, diduga mereka adalah geng motor.
5. Tiga pengendara sepeda motor yang melintas di Jalan Veteran, tak jauh dari Mapolda Jateng, dihadang oleh kawanan penjahat yang berjumlah sekitar 12 orang, Selasa (28/8) sekitar pukul 01.00. Dua pengendara berhasil kabur, sementara seorang lain akhirnya "merelakan" sepeda motor miliknya kepada para perampas. Korban yang kehilangan kendaraan yakni Marisa Adi Saputra (19), warga Jalan Borobudur Timur, Kelurahan Kembangarum, Semarang Barat.
6. Sekelompok bocah ingusan yang mengatasnamakan “The Bokong” melakukan penyerangan di kompleks pertokoan Indomaret Jalan Raya Kedungmundu, Tandang Tembalang, Minggu (22/4), sekitar pukul 01.00. Sedikitnya, empat korban mengalami luka parah akibat dikeroyok oleh pelaku sekitar 33 orang.
7. Delapan remaja merampok di Bundaran Tugumuda, (26/1/2012). Kawanan pelaku tidak segan-segan menikamkan sebilah pisau tajam. Sebuah motor Yamaha Vega tahun 2007 dengan nomor polisi H 2446 SR milik Erwan Ade Putra (15), warga Jalan Tlumpak RT 01/RW 08 Tandang Tembalang berhasil dirampas delapan pelaku.
8. Kasus pembacokan terhadap tiga karyawan Inul Vista yang sedang asyik makan di warung nasi goreng gerobak di depan Museum Mandala Bakti Tugu Muda, pada Rabu (21/9/2011) silam, juga belum terungkap. Tiga karyawan Inul Vista tersebut masing-masing, Sugeng (26), warga Medoho, Ruby Fanora (28) warga Ngaliyan dan Iwan Sugiarto (25), warga Permata Puri, Jalan Watuwila IV Blok E VII/19, Ngaliyan Semarang. Pembacokan tersebut juga membuat calon mahasiswa Unnes Umar Abdulah (18), warga Gang Pete Totosari RT 03/RW 14 Pajang Laweyan Surakarta, juga bersimbah darah tertikam parang. (Dokumentasi Mughis)
sadis emang modus perampokan kaya gitu, ini bikin orang takut untuk berpergian ketempat yang agak sepi
BalasHapus