Suasana malam pergantian tahun 2012-2013 di Kota Semarang (foto; Cun) |
SEMARANG- Malam pergantian tahun 2012-2013 di Kota Semarang ricuh. Sejumlah catatan kejahatan terjadi sana-sini. Hingar bingar masyarakat tumpah, pesta kembang api, pawai terompet. Tahun baru seolah menjadi ajang hura-hura, sejak jeng-jeng bersama keluarga, pesta miras hingga kriminalitas.
Terlebih ironis, tak sedikit para remaja mengidentikkan tahun baru sebagai moment pesta seks. Terutama di kawasan puncak atau lereng Gunung Ungaran dan Kawasan Bandungan. Sejumlah hotel mulai kelas melati hingga kelas berbintang laris manis jauh-jauh hari dipesan sebelum malam pergantian tahun baru tiba.
Tidak hanya di Semarang, musim Natal dan Tahun baru menjadi moment istimewa bagi masyarakat secara umum di dunia. Sebuah survei yang dilakukan situs kencan Gleeden.com pada 1.082 warga Prancis (551 wanita, 513 pria), 73% wanita mengatakan mereka memiliki libido tinggi selama musim Natal dan Tahun Baru.
Sebanyak 81% responden mengatakan ingin lebih bersenang-senang di tahun baru. Sekira 82,5% pesponden mengatakan bahwa tahun baru identik dengan pakaian mini, gaun elegan dan seksi. Hal ini tidak diragukan lagi berkontribusi pada melonjaknya nafsu.Tak jauh berbeda yang terjadi kota-kota besar lain, termasuk Semarang.
Berbarengan dengan hingar-bingar tersebut sejumlah peristiwa kriminal mewarnai pesta tahun baru di Kota Semarang. Tidak sulit menemukan sekelompok remaja menghelat pesta miras di gang-gang kampung, hingga di pusat keramaian. Bahkan aksi pembacokan, hingga pengrusakan fasilitas milik Negara pun terjadi. Selain itu, kemacetan juga terjadi, meski aparat kepolisian Polrestabes Semarang telah berjuang semaksimal mungkin.
Aksi pengrusakan oleh sekelompok pemabuk menimpa dua kendaraan dinas milik Pemkot Semarang. Mobil Toyota Kijang H 8657 BG dan Honda Supra Fit H 9091 MS menjadi korban kebrutalan para pemabuk di ujung Gang Baterman Kecil 264 RT 05/RW 02 Kelurahan Petempen Kecamatan Semarang Tengah.
Meski tidak mengalami rusak parah, mobil yang digunakan Hesty Wahyuningsih, anggota Komisi D DPRD Semarang itu penyok di bagian body belakang kiri dan kaca kiri belakang retak. Sementara motor, rusak di bagian 'slebor' depan, 'tebeng' kanan kiri pecah. Pelaku berhasil diamankan di Mapolsekta Semarang Tengah.
Kapolsekta Semarang Tengah Kompol Ali Wardana mengakui adanya aksi pengrusakan itu. Pihaknya menyatakan masih mengamankan dan memeriksa pelaku yang diketahui mabuk itu. “Pelaku mabuk. Kami masih memeriksanya,” ujar Kapolsek didampingi Kanit Reskrim AKP Rudi Mantolalu, Selasa (1/1/2012).
Aksi pembacokkan juga mewarnai malam perayaan tahun baru 2013, Evi Ferawati (17) warga Udowo Timir No 17 Kelurahan Bulu Lor, Semarang Tengah menjadi korban pembacokkan orang tak dikenal saat asyik di dalam kawasan Simpanglima. Insiden itu pun membuat tangan kanannya mengalami luka akibat sabetan senjata tajam.
Saat asyik berjoget itulah ia mengaku bersenggolan dengan seorang perempuan yang tidak dikenal. Ferawati akhirnya menegur perempuan itu agar tidak mengulangi kesalahannya. Pembacokkan itu pun dilaporkan ke Mapolrestabes Semarang. Selain itu, aksi pesta miras juga menjadi hal yang biasa, empat pemabuk yang diketahui polisi langsung diamankan. (Mughis/LSP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar