Akibatnya, kaca pos polisi yang lokasinya terpisah itu hancur berserakan akibat lemparan benda keras. Ketiga pos polisi tersebut masing-masing; Pos Polantas di perempatan Jalan Gajahmada, Pos Polantas Metro kawasan Pasar Johar, serta pos perempatan Kaligarang Jalan Kelud Raya, Semarang.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, pengrusakan ketiga pos polisi tersebut terjadi dalam waktu berbeda. Di Pos Polantas Jalan Gajahmada kali pertama diketahui oleh salah satu anggota Satlantas Polsek Semarang Tengah yang enggan disebut namanya. Saat kali pertama diketahui, sekitar pukul 06.00, kondisi kaca utama pos polisi tersebut telah hancur berserakan. Kemudian, kondisi tersebut dilaporkan oleh empat anggota kepolisian yang sedang berjaga.
Setelah dilaporkan, para petugas tersebut meninggalkan lokasi untuk bertugas mengatur lalu lintas. Sekitar pukul 08.00 seluruh petugas mengikuti apel pagi di Mapolsek Semarang Tengah. Begitu kembali ke pos, petugas tersebut kembali melihat kerusakan lain. Diduga, pelaku melakukan perusakan dua kali dalam waktu berbeda. Kali kedua itu, petugas melihat kaca pintu masuk di pos tersebut hancur dirusak. "Padahal sebelumnya belum rusak," kata petugas tersebut.
Polisi yang melakukan pemeriksaan menemukan sebuah benda keras berbentuk paving. Diduga, pelaku melempar menggunakan benda tersebut.
Begitu pula di dua pos polisi lain, yakni Pos Polantas Metro kawasan Pasar Johar, serta pos perempatan Kaligarang Jalan Kelud Raya, Semarang. Petugas yang memeriksa juga menemukan paving dan batu. Belum diketahui apakah pengrusakan itu dilakukan oleh orang atau kelompok yang sama atau tidak.
Alat yang digunakan memang sejenis paving dan batu. Berdasarkan bekas kerusakan, pelaku diduga merusak dengan cara melemparkan batu dan paving tersebut hingga mengenai kaca setebal kurang lebih 2 cm hingga pecah hancur berantakan.
Menurut salah seorang saksi Iwan (18), seorang penjual koran di dekat Pos Polisi Jalan Gajahmada. Sekitar pukul 06.00, ia melihat seorang pemuda datang mengendarai motor Honda Beat hitam, memakai helm putih, berhenti di samping Pos Polisi Jalan Gajahmada. "Pemuda itu sepertinya sempat kencing di samping pos, kemudian seperti sedang menelepon atau menerima telepon. Tak lama kemudian terdengar suara kaca pecah, pemuda tersebut langsung bergegas pergi," ungkapnya.
Ia mengaku tidak mengetahui persis bagaimana pemuda tersebut melempar kaca. "Setelah terdengar pecahan, yang jelas pemuda itu pergi ke arah kawasan Simpang Lima," ujar saksi di lokasi kejadian.
Sementara itu, kerusakan di Pos Polantas Kaligarang Jalan Kelud Raya terlihat lebih parah. Tiga sisi kaca di pos semuanya hancur berantakan. Di dekat lokasi, ditemukan dua batu berukuran cukup besar.
Saksi Nyonya Lutfi (21), warga Kelud Raya, Semarang mengatakan, kaca pos polisi itu diketahui telah pecah sekitar pukul 12.00. "Pagi, sekitar pukul 08.00 saat melintas, pos polisi itu belum pecah," ujarnya.
Belum diketahui motif dalam insiden pengrusakan tiga pos polisi tersebut. Hingga petang kemarin, sejumlah petugas kepolisian dari Resmob Polrestabes Semarang masih melakukan penyelidikan dan memintai keterangan sejumlah saksi.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Elan Subilan belum berkenan memberi konfirmasi.
Sementara Kepala Bidang Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng, Kombes Pol Djihartono saat dikonfirmasi mengatakan masih melakukan penyelidikan. "Belum diketahui motifnya, penyelidikan masih berlangsung," kata Djihartono.
Saat ditanya apakah dimungkinkan ada kaitannya dengan program Kapolda Jateng Irjen Pol Didik Sutomo Triwidodo soal program pembongkaran Pos Polisi di sekitar Traffic Light?
Djihartono dengan tegas menampiknya. Menurutnya, berdasarkan identifikasi sementara, pengrusakan tersebut murni tindak pidana yang dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab. "Tidak ada kaitannya (program pembongkaran Traffic Light-red). Anggota sudah melakukan penyelidikan, itu pidana murni." tandasnya. (Mughis/LSP)
by: red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar