Terdapat empat kamera CCTV.
Hingga petang kemarin, polisi masih terus menyelidi dan memburu pelaku dalam insiden teror perusakan tersebut.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Elan Subilan mengatakan, proses perusakan pos polantas di Jalan Gajahmada tidak terekam kamera CCTV. "Pelaku termasuk pintar, diduga sudah mempelajari bahwa di lokasi terdapat empat CCTV yang posisinya statis," kata Elan ditemui di sela rapat Koordinasi Lintas Sektoral Jelang Natal dan Tahun Baru di Mapolda Jateng, Rabu (19/12/2012).
Menurut Elan, kejadian tersebut bukan pengrusakan. "Siapa bilang ada pengerusakan? Jika di pinggir jalan ada kaca pecah, itu kan hal biasa. Media saja yang membesar-besarkan," tuding Elan.
Maka masyarakat diharapkan tidak membuat resah. Pihaknya mengaku tidak akan khawatir jika peristiwa tersebut ada hubungannya dengan aksi terorisme.
"Tidak akan ada alasan kami untuk mundur. Soal penjagaan ya kami tetap menjaga. Siapa suruh jadi polisi? Di Solo dulu juga ada penyerangan pos Polisi, tapi sampai sekarang juga tetap ada penjagaan di sana," tandasnya.
Elan mengaku tidak perduli dan tak mau ambil pusing, bahwa insiden tersebut bermotif apa. Apakah ada unsur benci terhadap polisi ataupun motif lain, polisi tetap menyelidiki. "Apapun motifnya, polisi tetap bertugas seperti biasa." tegasnya.
Terpisah, kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol Djihartono mengatakan Kapolda Jateng mendesak untuk mengusut tuntas kasus perusakan terhadap sejumlah pos polisi di Semarang.
"Kasus tersebut ditangani tim khusus Polrestabes, diback-up Polda Jateng. Saat ini tim sudah memeriksa rekaman CCTV yang ada di Pos Polisi Gajah Mada. Kami masih menyelidiki CCTV, apakah ada yang berhasil terekam atau tidak," katanya.
Menurutnya, kasus pengerusakan tersebut merupakan kasus pidana murni. Penyelidikan sementara, polisi belum menemukan adanya indikasi terkait teror. Kendati demikian, kasus itu tidak hanya perusakan fasilitas tapi sudah mengancam keselamatan anggota Polri yang bertugas di lapangan. "Mudah-mudahan pelaku perusakan pos polantas dapat segera ditangkap sehingga bisa diketahui motifnya secara pasti," katanya.
Sebagaimana diberiitakan sebelumnya, sebanyak tiga pos polisi Satuan Lalu Lintas (Satlantas) di Kota Semarang diserang menggunakan batu dan paving oleh orang tak dikenal, Selasa (17/12).
Akibatnya, kaca pos polisi yang lokasinya terpisah itu hancur berserakan akibat lemparan benda keras. Ketiga pos polisi tersebut masing-masing; Pos Polantas di perempatan Jalan Gajahmada, Pos Polantas Metro kawasan Pasar Johar, serta pos perempatan Kaligarang Jalan Kelud Raya, Semarang.
Menurut salah seorang saksi Iwan (18), seorang penjual koran di dekat Pos Polisi Jalan Gajahmada. Sekitar pukul 06.00, ia melihat seorang pemuda datang mengendarai motor Honda Beat hitam, memakai helm putih, berhenti di samping Pos Polisi Jalan Gajahmada. "Pemuda itu sepertinya sempat kencing di samping pos, kemudian seperti sedang menelepon atau menerima telepon. Tak lama kemudian terdengar suara kaca pecah, pemuda tersebut langsung bergegas pergi," ungkapnya. (Mughis/LSP)
by: red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar