Yuyun (35), kakak korban |
NGALIYAN- Seorang sopir serabutan Yusuf Sulistiyo (32), warga Jalan Mayangsari RT 10/ RW 2, Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang, tewas dibantai dengan menggunakan senjata parang oleh salah seorang tetangganya sendiri.
Informasi yang dihimpun, pembunuhan sadis itu terjadi saat korban sedang pulas-pulasnya tidur siang di ruang keluarga dalam rumahnya, Senin (5/11), sekitar pukul 14.00. Yusuf bersimbah darah tanpa perlawanan akibat sejumlah luka bacok dan tusukan senjata parang.
Sejumlah saksi mata menyebut, pelakunya adalah Hendrik Yulianto (32), warga Jalan Mayangsari RT 02/RW 05, yang tak lain adalah tetangga berjarak 3 rumah dari lokasi kejadian.
Terlebih ironis, pembantaian itu disaksikan putri tercintanya Febrina Eva Yulistiana Kelas 5 SD Marsudi Utami yang saat itu baru saja pulang sekolah. Pembunuhan ini juga disaksikan ibu korban Surti (50) dan kakak korban Yuyun Trimawati (35).
“Begitu mendengar jeritan Eva (putri korban-red), saya bersama ibu langsung lari menuju rumah adik saya,” ujar saksi mata Yuyun, yang sebelumnya sedang makan bakso di rumah ibunya, terletak di samping rumah korban.
Di rumah korban, Yuyun mendapati Yusuf telah bersimbah darah akibat luka bacok. Sementaranya putri korban menjerit histeris melihat tubuh ayahnya berlumuran darah. “Yusuf sempat hendak melakukan perlawanan. Saat saya datang, pelaku yang menenteng parang sepanjang sekitar 60 cm itu masih terjadi aksi tarik menarik dengan korban. Pelakunya hanya Hendrik saja, sementara lima teman lain hanya menghalang-halangi,” ungkapnya saat ditemui di depan kamar mayat RSUP Dr Kariadi.
Menurut Yuyun, pelaku datang bersama lima rekannya dengan jalan kaki. Sebelumnya sempat bertanya kepadanya, “Mbak, Yusuf ono?” . Begitu dijawab ada, pelaku langsung masuk rumah sendirian. Saat itu tidak terlihat pelaku membawa senjata tajam. Diduga, senjata itu disembunyikan. Sementara teman-teman pelaku menyusul kemudian.
Tak berselang lama terdengar jeritan putri korban itu. “Kami berusaha menolong adik saya, tapi dihalang-halangi oleh rekan pelaku. Begitu warga berdatangan, para pelaku kabur,” ujarnya.
Yuyun bersama warga sekitar berusaha menolong korban. Namun karena darah yang keluar berlebihan, akhirnya, Yusuf mengembuskan nafas terakhir. “Luka sangat parah. Di antaranya kepala bagian belakang dibacok, dahi seperti bekas sabetan parang, tangan kanan seperti bekas menangkis parang. Dan yang paling parah di dada kiri menderita luka tusuk hingga tembus hati,” katanya.
Kapolsek Ngaliyan Kompol Slamet R saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih melakukan identifikasi dan evakuasi terhadap korban. “Penyelidikan masih berlangsung. Sementara jasad korban telah dibawa ke RSUP Dr Kariadi untuk dilakukan autopsi,” katanya.
Identitas pelaku telah dikantongi, pihaknya telah mengerahkan tim khusus untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku. (Mughis/LSP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar