Blogger Widgets

Kesengsem Janda PNS, Deddy Rela Disel

Diposting Unknown jam 21.01
Janda SN

SEMARANG SELATAN- Peribahasa kuno "cinta itu buta" rupanya masih berlaku. Cinta bisa merubah segalanya dan membuat pelakunya rela berbuat apa saja. Bahkan demi cinta, penjara pun (barangkali) jadi tempat yang indah.

Lantaran kesengsem seorang janda Pegawai Negeri Sipil (PNS), Deddy Sutendi alias Gundul (36), warga Peterongan Tengah RT 01/RW 02 Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang, rela disel demi mempertahankan cintanya.

Bak pangeran yang memperebutkan putri raja, Deddy terlibat pertumpahan darah dalam duel satu lawan satu. Hingga akhirnya lelaki saingannya, Imam Junaidi (32), warga Jalan Terboyo Wetan Kecamatan Genuk Kota Semarang, tewas di tangannya akibat ditusuk menggunakan pisau lipat.

"Saya hanya berusaha membela diri. Dia (Imam) bersama temannya tiba-tiba datang menghampiri saya dan langsung memukul dua kali di kepala menggunakan kayu. Makanya saya langsung melawan hingga terjadi duel satu lawan satu," ungkap Deddy saat gelar perkara di Mapolsek Semarang Selatan, Selasa (13/11/2012).

Pertikaian maut itu terjadi pada Jum'at (19/10/2012), sekitar pukul 12.30 di Jalan Sompok No 43, Semarang, atau tepatnya di pertigaan depan SMPN 37 Semarang, Lampersari Semarang Selatan. Dipicu atas "terbakarnya" rasa cemburu yang lama membelenggu hati, dua pria itu terlibat pertumpahan darah.

Dua pria tersebut sama-sama menjalin kisah asmara dengan seorang janda beranak tiga berinisial SN (51), yang juga PNS di Kelurahan Peterongansari, Semarang. Bahkan Pada saat kejadian, janda yang sering berkacamata hitam itu juga berada di lokasi kejadian dan menyaksikan perkelahian itu. SN datang di sebuah warung makan di dekat lokasi kejadian bersama Deddy. Sepasang kekasih yang dimabuk asmara ini sering makan bersama di warung tersebut.

Tersangka Deddy
Namun dalam kesempatan itu, Imam yang tak mampu menyembunyikan rasa cemburu menyambangi Deddy yang tengah menyantap makan bersama SN  kekasihnya. "Setelah Imam memukul di kepala saya, seketika itu saya melawannya. Kemudian terjadilah perkelahian. Tepatnya di tengah jalan raya Sompok, saya menusuknya menggunakan pisau lipat sebayak dua kali mengenai perut dan dada," ujar ayah 1 anak yang kesehariannya menjadi tukang parkir di kawasan Pasar Peterongan itu.

Deddy sendiri mengakui bila ia menjalin hubungan asmara dengan SN yang ngekos di daerah Peterongansari itu. Namun ia mengaku tidak mengetahui bila ia dicemburui oleh Imam. "Saya tidak tahu kalau dia Imam juga menjalin hubungan dengan dia (SN)," ujar Deddy.

Mengenai pisau yang ia bawa, Deddy mengatakan, kebetulan ia membawa pisau usai digunakan membuat kandang ayam. Deddy mengaku menyesal, karena lantaran mendua hati, saat ini harus menebus perbuatannya di balik jeruji besi. Tentu saja ia harus meninggalkan anak istrinya.

Saat ditanya apakah sampai saat ini masih mencintai? Dedy memilih bungkam, lalu tersipu dan menundukkan kepala. "Dia (SN) masih sering menjenguk (di sel)," ujarnya pelan.

Kapolrestabes Semarang Kombes Elan Subilan mengatakan, pembunuhan ini dilatarbelakangi kecemburuan atas kisah cinta segitiga. "Terjadilah perkelahian hingga mengakibatkan korban meninggal," kata Elan didampingi Kanit Reskrim Polsek Semarang Selatan AKP Hengky.

Korban yang juga mantan debt collector itu mulanya menyerang dahulu, namun akhirnya tewas tertikam pisau lipat. Imam yang sudah mandi darah sempat lari masuk ke warung bermaksud sembunyi. Saat itu Dedi masih terus menghajar Imam. "Tersangka ditangkap tim Reskrim Polsek Semarang Selatan, beberapa saat setelah kejadiaan," imbuh Elan.

Polisi mengamankan barang bukti 1 buah pisau lipat, 1 buah balok kayu ukuran panjang 90 cm, 1 unit motor Honda Supra X 125 Nopol H-6704-BP dan Honda Vario H-6328-WK. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dikenai pasal berlapis, yakni Pasal 338 KUHP subs Pasal 351 ayat 3 KUHP. (Mughis/LSP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »