SEMARANG- Belasan siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perintis 29-01 Semarang Jalan Karang Bendo nomor 4-5-7 Jatingaleh, Candisari, Semarang, tertipu saat mengikuti casting model peragaan busana muslim.
Sedikitnya menimpa 18 siswa-siswi dari berbagai kelas. Hingga kemarin, baru ada 11 korban melapor secara resmi di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang. Dari 11 korban, 10 di antaranya siswi dan 1 siswa.
Pelaku menggasak sejumlah perhiasaan emas, uang tunai, hanphone dan sepeda motor. Belum bisa ditaksir jumlah kerugian total, namun diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
"Pelakunya seorang pria berusia sekitar 25 tahun. Ia mengaku bernama Roby mengatasnamakan Mulyo Entertaiment, lembaga event organizer casting model," ujar salah seorang korban Vena Olivia Valenita (17), warga Puri Asri Perdana, Blok D-5 No 58 Banyumanik, Semarang, Selasa (20/11), sekitar pukul 23.00 di Mapolrestabes Semarang.
Vena sendiri mengaku kehilangan blackBerry, Hp Nokia, dompet berisi STNK dan uang, dua cincin dan satu kalung. "Mulanya, pelaku datang di sekolah. Ia datang secara resmi menemui pihak sekolah," ujarnya.
Pelaku ditemui guru kesiswaan Achdiyah Siswanti Spd (42), kemudian menawarkan program casting. Pelaku mengaku butuh 20 model untuk fashion show atau peragaan busana muslim peringatan 1 Muharom di Hotel Novotel. "Dia butuh 10 siswa dan 10 siswi. Pelaku bilang, nanti yang mengajari adalah instruktur model nasional Ari Tulang. Dikatakannya, acara itu juga bakal diliput televisi nasional dalam acara Planet Remaja," terang Achdiyah, warga Jalan Bintoro VII No 02 RT 05/RW 08 Pandean Lamper, Gayamsari, Semarang.
Atas presentasi menarik yang disampaikan pelaku, Ahcdiyah pun lantas percaya. Pelaku meminta pihak sekolah untuk mengumpulkan para siswa-siswi mengikuti training di sekolah tersebut. Dalam training tersebut, para calon peserta diajari cara berjalan ala model serta pengukuran baju.
"Sorenya, para siswa-siswi dijemput dua mobil carteran ke Hotel Novotel. Disana ditunjukan ball room yang katanya lokasi show. Sebelum masuk, semua tas harus ditinggal di mobil," tambahnya.
Korban lain Putri Susilowati (17), setelah dari Novotel, para korban diminta berfoto ala model di tepi Jalan Pemuda untuk uji coba mental. Pelaku kemudian mengajak para korban ke Mal Paragon. "Kami suruh memilih dan mencoba baju yang tepat. Kemudian diminta masuk salah satu salon untuk berias. Namun sebelum masuk salon, pelaku meminta seluruh barang berharga mulai dari perhiasan, dompet, HP, jam tangan, milik para korban dimasukan ke dalam satu tas." Ujar siswi kelas III Tata Boga yang mengaku kehilangan uang Rp 150 ribu dan kalung emas itu.
Sementara seorang korban Zaenudin (17) mengaku kehilangan motor Yamaha Mio H-6533-CJ. "Pelaku meminjam motor beserta STNK dengan alasan untuk mengambil catering. Dia bilang enak pakai motor untuk menghindari macet," kata siswa kelas II itu.
Para korban baru sadar tertipu setelah kurang lebih dua jam menunggu, namun pelaku tak kunjung datang dan telah kabur menggondol harta benda milik para korban.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Augustinus Pangaribuan mengatakan telah menerima laporan kasus penipuan bermodus casting model tersebut. "Laporan telah kami terima, hingga saat ini masih dilakukan penyelidikan dan memintai keterangan dari sejumlah korban," katanya. (Mughis/LSP)
by: red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar