Blogger Widgets

Minta Uang Rp 5 Ribu Todongkan Parang

Diposting Unknown jam 20.37


SEMARANG– Bila sudah gelap mata, apa saja bisa dilakukan. Remaja bernama Bima Nurul Yuda alias Botol (17), warga Srinindito Raya RT 08/RW 01, Ngemplak Simongan, Semarang Barat ini misalnya.

Gara-gara “tinggi” akibat minuman ciu, ia rela menodongkan sebilang parang di perut korbannya. Anehnya, intonasi penodongan yang dilakukan tersangka Botol tak seperti perampok kejam.

“Bro, minta uang Rp 5000 (lima ribu rupiah), dikasih ndak?” ujar Botol yang mendapat sambutan tawa para wartawan dalam gelar perkara di Mapolsek Semarang Barat, Selasa (9/10).

Kendati agak sopan, sebilah parang itu tetap saja membuat dua korbannya Krismuanto (27) dan Imam Mustofa (19), kedua warga Jalan Wonoharjo, Kelurahan Kembangarum, Semarang Barat itu gemetaran. Sehingga korban malah menyerahkan 1 buah HP merek Cross V1Q miliknya kepada tersangka.

Untung saja, warga di sekitar lokasi kejadian tanggap dan meneriaki maling, sehingga tersangka berhasil ditangkap sebelum akhirnya dijebloskan ke sel tahanan Mapolsek Semarang Barat.

Perampasan itu terjadi pada tanggal 1 Oktober 2012 lalu, sekitar pukul 17.30. Saat itu, tersangka Botol melihat dua korban tengah asyik nongkrong. Botol yang sudah “tinggi” akibat miras seketika itu mempunyai ide melakukan pemerasan. “Saya langsung todongkan senjata tajam, dan meminta uang Rp 5000,” kata Botol.

Lantaran ditodong senjata tajam berukuran panjang 50 cm itu, korban Krismuanto akhirnya menyerahkan HP. Sedangkan korban Imam Santoso menyerahkan uang Rp 20 ribu. “Saya memang sedang tidak punya uang. Saya juga baru pertama kali melakukan perampasan,” dalihnya.

Namun demikian, hasil pengembangan penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian berkata lain. Bahkan tersangka diduga terlibat kasus pembunuhan yang terjadi 2011 lalu, di Jalan Gedung Batu, tepatnya di samping Kelenteng Sam Po Kong.

“Tersangka menyangkal. Namun, ada indikasi tersangka terlibat dalam insiden pembunuhan siswa SMA 16 Semarang. Tapi kami masih menyelidiki dan melakukan pendalaman lebih lanjut,” ungkap Kapolsek Semarang Barat Kompol Yani  Permana didampingi Panit II Reskrim Polsek Semarang Barat, Iptu Akhwan. (Mughis/LSP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »