Diperdayai Pacar Fesbuk, Fienty Lemas

Diperdayai Pacar Fesbuk, Fienty Lemas

GAJAHMUNGKUR- Hati-hati jika Anda menjadi aktivis jejaring sosial Fesbuk. Jika tidak hati-hati, bisa jadi Anda terkecoh dengan omongan empuk dari teman Fesbuk. Seperti yang dialami janda empat anak, Fienty Ekowati (39), warga Jatingaleh, Banyumanik ini. Motor Honda Beat miliknya digondol pemuda yang statusnya pacar di Fesbuk. Wah…



Mulanya ia mengaku berkenalan dengan pemuda brondong yang mengaku bernama Ardi Kukuh Setiya (22), warga Kebonagung, Mranggen, Demak, di Fesbuk. Lama kelamaan, keduanya semakin akrab saja dan terlibat hubungan asmara secara online.

Terlebih pemuda itu suple dalam bertutur sapa sekaligus merdu dalam merayu. Hal itu membuat hati Fienty jatuh klepek-klepek di tangannya. Brondong tersebut bahkan mengaku “cinta mati” terhadap Fienty. “Bahkan dia berjanji akan menikahi saya,” ujarnya saat melapor di Polsek Gajahmungkur, Kamis (7/6).

Tentu saja untuk membuktikan keseriusan tersebut harus mengagendakan “kopi darat” atau pertemuan. Ternyata itu terlaksana, keduanya bertemu dan mengaku suka sama suka. Namun rupanya, belakangan Fienty justru diperdayai oleh Ardi yang dalam Fesbuk menggunakan akun "Ardi Gookil" itu. Pasalnya, setelah “kopi darat”, justru ia membawa kabur Honda Beat milik Fienty. Tentu saja Fienty lemas memikirkannya.

“Saya kenal sejak 2 bulan lalu. Mulanya, ia sering mengirimkan pesan melalui inbox. Dia mengutarakan ketertarikan melihat status saya yang janda. Semula sih saya cuek, namun karena begitu seringnya ia mengirim pesan, akhirnya saya tanggapi,” ujar wanita yang berperawakan ramping dan berambut panjang ini.

Tidak hanya itu, Fienty mengaku ada indikasi pemerasan. “Dia meminta uang Rp 2 juta sebagai tebusan untuk mendapatkan kembali sepeda motor tersebut,” kata Fienty.
Namun Fienty tidak mau dikibuli lagi dan memilih melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. Bersama dengan pihak kepolisian, Fienty menyusun strategi. Ia berpura-pura menyetujui dan memberikan uang tebusan Rp 2 juta tersebut. Kamis (7/6) sekitar pukul 09.00, Fienty memenuhi permintaan Ardi untuk datang ke Taman KB Jalan Menteri Supeno.

Namun Ardi tak sadar, jika kedatangan Fienty tersebut juga dikawal polisi berbaju preman. Hingga akhirnya, Ardi yang sudah tak sabar menanti “bayaran” itu justru diringkus polisi yang dipimpin oleh Kanit Reskrim Polsek Gajahmungkur, AKP Teguh. Ardi pun kini mendekam dibui. (abm)