Bos Kosmetik Tilep Uang 9 Nasabahnya

Bos Kosmetik Tilep Uang 9 Nasabahnya

SEMARANG- Penipuan bermodus investasi kian menyeruak. Sedikitnya ada 9 orang mengaku uangnya diganyang oleh perusahaan investasi yang dikelola seorang pengusahan penjualan alat kosmetik Titik Kurniawati (40), warga Jalan Potrosari, Banyumanik, Semarang .

Para korban mengaku mengalami kerugian beragam, mulai Rp 5 juta - Rp 100 juta. Sebelumnya, investasi tersebut menjanjikan kepada para nasabah dengan iming-iming keuntungan tinggi. Jangankan bunganya, pada kenyataannya justru modal investasi yang telah ditanamkan justru dibawa kabur Titik.

Masing-masing korban adalah; Yulianti mengalami kerugian Rp 100 juta, Sari Rp 80 juta, Bondan Rp 75 juta, Indar Wulandini Rp 50 juta, Yuni S Rp 29 juta, Venti Istikarini Rp 18 juta, Iskandar Rp 10 juta, Dwi Arso Yuniar Rp 5 juta dan Prisilia Puji Handayani (32) mengalami kerugian hingga Rp 70 juta.

“Perjanjiannya, kami mendapat bunga 5 persen dari modal per-bulan. Sehingga kami tertarik menanamkannya,” kata salah seorang korban Prisilia kepada petugas saat melapor ke Mapolrestabes, kemarin.

Penanaman investasi tersebut dilakukannya bersama teman-temannya sejak pertengahan 2010 silam. Titik memang matang membuat program. Dia menawarkan dua jenis program investasi. Pertama yaitu investasi regular, keuntungan bunga sebesar 5 persen per bulan.

Kedua yakni investasi lebaran, yakni bunga sebesar 25 persen per tahun dari jumlah total modal. “Investasi lebaran, para nasabah menyetorkan uang setiap bulannya. Para nasabah dapat mengambil modal yang ditanam setelah setahun atau lebaran.

Keuntungannya adalah persenan itu sendiri,” ujar warga Bandarharjo, Semarang Utara.
Lebih lanjut dijelaskan, Prisilia sendiri menginvestasikan uangnya sebesar Rp 170 juta. Ia ikut paket lebaran dengan biaya penyetoran perbulan Rp 1 juta. “Pada akhir tahun, saya akan mendapatkan pengembalian modal Rp 12 juta, ditambah bunga sebesar 25 persen," katanya.

Pada awalnya pembayaran bunga investasi reguler tersebut berlangsung lancar. Namun sejak akhir 2011, pembayaran bunga kepada para nasabah mulai macet. "Saya sudah sempat mengambil modal sebesar Rp 100 juta. Namun uang yang Rp 70 juta itu belum dikembalikan," ujarnya

Prisilia dan para nasabah lain mengaku sudah beberapakali berusaha menyelesaikan persoalan investasi ini secara kekeluargaan, namun Titik dirasa tidak memiliki itikad baik. Pasalnya, Titik seringkali berusaha menghindar dan memberikan jawaban berbelit-belit saat ditagih pengembalian uang modal oleh para nasabah. (abm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar