Bikin Onar, Preman Banjir Kanal Dikeluhkan
BULU LOR- Sejumlah warga mengeluhkan kehadiran preman yang kerap membuat onar. Bahkan preman-preman yang masih berusia remaja tersebut sering menggelar pesta miras bersama remaja wanita di bantaran sungai Banjir Kanal Barat, Bulu Lor, Semarang Utara. Beberapa warga mengaku kesal, karena peringatan tidak digubris.
Terlebih kesal saat kejadian tersebut telah dilaporkan kepada pihak kepolisian, akan tetapi, polisi lambat menindaklanjuti laporan warga. “Kami sebagai warga merasa terganggu, sedikitnya ada sekitar 15-20 remaja sering menggelar pesta miras di bantaran sungai Banjir Kanal,” kata Heri Triyono (30), seorang warga Jalan Abimanyu Gang V RT 01/RW 03 Bulu Lor, kemarin.
Dikatakan Heri, terakhir terjadi pada Rabu (9/5), puluhan remaja laki-laki, perempuan berusia belasan mabuk-mabuk di tepi bantaran sungai. Para preman kecil yang dipastikan bukan warga setempat itu, sangat mengusik warga sekitar. “Kami telah beberapa kali melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian selaku penegak hukum dan bertanggung jawab atas ketertiban kota, namun berkali-kali pula laporan itu tidak ditanggapi. Kemarin, polisi datang, tapi telat bertindak,” katanya.
Dalam sehari, warga melapor dua kali, yakni sekira pukul 10.00 dan 13.45. Akan tetapi petugas polisi dari Polsek Semarang Utara datang pukul 15.00. Saat polisi datang, kondisi sudah sepi, karena mereka sudah kabur.
Sebelumnya, gerombolan preman itu mengjahar seorang pengendara jalan yang sedang melintas. “Kami juga telah melaporkan ke Mapolrestabes Semarang, lagi-lagi polisi juga tak datang,” katanya.
Akibat ulah para preman itu, seorang warga bernama Walimin (58), warga Jalan Setiaki Raya 40, Bulu Lor, Semarang Utara mengalami luka-luka akibat dikeroyok para preman tersebut. Awalnya, Walimin sedang melintas pelan dengan mengendarai motor Suzuki Tornado H 2896 BS. Namun sesampainya di dekat gerombolan pemabuk tersebut, Walimin tidak sengaja menabrak salah seorang di antara pemabuk.
“Itu bukan salah Dalimin, mereka memang sedang mabuk-mabukan, gojek sama teman-temannya. Saat kejadian, pemabuk itu berjalan mundur dikejar temannya, Walimin yang sedang melintas tidak bisa menghindar. Atas hal itu, justru Walimin dihajar oleh kawanan tersebut,” ungkapnya.
Warga lain, Santoso (38) mengatakan, aktivitas yang meresahkan tersebut diperkirakan telah berlangsung sejak tiga bulan lalu. Sejumlah botol air mineral bekas miras kerap ditemui di lokasi bantaran. Disinyalir mereka juga mengonsumsi obat-obat terlarang. “Kalau mesum sih tidak, peluk-pelukan iya,” katanya. (abm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar