Tiga Pelaku Ditangkap di Bandungan
TIGA dari empat pelaku perampokan di Centratama Nasional Bank (CNB), Jalan Pedamaran 24 Semarang, diringkus tim petugas gabungan dari Brimob Polda Jateng, Resmob Polrestabes Semarang, dan Reskrim Polsek Semarang Tengah. Masing-masing pelaku ditangkap di tempat terpisah usai "pesta" menikmati hasil rampokan di sebuah tempat hiburan di Bandungan, kemarin. Sayang, otak perampokan justru lolos dari sergapan polisi.
Kali pertama petugas menangkap Mujianto (28), warga Jalan Jatisari I RT I RW 13, Semarang Barat, kemudian Ali Sumarno (43), warga Jalan Srinindito RT 8 /RW 1, Ngemplak, Semongan dan terakhir Gangsar (32), warga Kalimondo RT 4 /RW 1, Kuningan Cirebon. Sedangkan satu pelaku yang merupakan otak perampokan, Karyono masih diburu.
Sebagaimana diketahui, komplotan yang "mengeksekusi" Bank CNB Pedamaran ini beraksi cukup profesional. Mereka telah merencanakan dan telah membaca situasi sasaran dengan detail sebelumnya. Baik kondisi keamanannya, berapa petugas jaga, berapa jumlah karyawan, pintu atau pun ke arah mana mereka berpendar dan kabur. Dalam hitungan menit mereka berhasil menggasak uang dalam brankas sejumlah Rp 66 juta.
Kerapian aksinya terihat saat para pelaku kabur ke dalam pasar Johar, mereka berpencar dalam kondisi berjalan kaki biasa (bukan lari). Sehingga seolah tidak terjadi apa-apa. Selain dilengkapi celurit dan mengenakan cadar, kawananan perampok ini juga mengancam akan membakar dengan bensin yang sengaja dibawanya.
Tersangka Mujianto, mengatakan otak dalam perampokan tersebut adalah Karyono (buron). Dikatakannya, perampokan tersebut di-setting dua hari sebelumnya saat mereka berkumpul di daerah PKL Kokrosono. "Kami memang sering bertemu di tempat tersebut untuk sekedar nongkrong dan minum bareng. Tapi untuk kali ini saya hanya diajak. Karena diiming-imingi uang banyak, akhirnya saya mau ikut," ujar tersangka yang saat ditangkap sedang mengambil rapot milik adiknya itu.
Rencana dari Karyono tersebut kemudian dilaksanakan berempat. Mulai survey lokasi untuk mengetahui dan mengenali situasi dan kondisi sekitar bank. Sehingga dengan mudah mampu menaklukkan 1 penjaga dan empat karyawan yang saat itu sedang berkemas hendak pulang. "Kami sudah beberapa kali beraksi, dan setiap kali beraksi pasti dilakukan survey terlebih dulu," kata Mujianto.
Usai berpencar, malam harinya mereka mengadakan pertemuan di Hotel Dirgantara untuk membagi hasil perompokannya. "Saya mendapat bagian Rp 6,5 juta. Ali dan Gangsar masing-masing mengantongi Rp 7 juta. Sementara sisanya dibawa Karyono. Uang bagian itu sudah saya gunakan membeli motor kharisma dan sisanya buat beli 5 buah Hp," jelas pria lajang ini.
Sedangkan Gangsar mengaku baru sekali melakukan perampokan. Dia mengenal Karyono belum genap 3 bulan lalu. Dia juga mengaku tergiur iming-iming uang jutaan rupiah yang ditawarkan Karyono. "Saya yang membawa botol bensin dan menutup wajah dengan slayer. Namun aksi saya sebenarnya hanya menakut-nakuti korban saja. Saya tidak melukai korban dan tidak ada niat membakar," katanya.
Usai membagi uang, keempatnya berangkat menuju ke Bandungan bermaksud berpesta pora. "Dari bagian Rp 7 juta, masih tersisa Rp 3 juta," ujar pria yang bekerja sebagai tukang servis Handhone itu.
Sementara Ali mengaku uang bagiannya sebesar Rp 7 juta telah habis. Ali ditangkap di rumahnya saat sedang bercengkerama dengan istrinya. “Uang itu saya gunakan untuk membayar hutang,” kata bapak lima anak itu.
Modus Baru
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Elan Subilan mengatakan, pihak telah melakukan penyelidikan dan menguntit ke mana para tersangka kabur. Petugas baru berhasil meringkus ketiganya usai berpesta pora di kawasan Bandungan. “Kami masih mengejar Karyono, otak dari perampokan tersebut. Komplotan ini beraksi cukup professional. Berdasarkan jejak aksinya, mereka bukan pemain baru, atau pertama kali melakukan perampokan meski pengakuannya baru sekali melakukannya,” kata Kapolrestabes.
Menurut Elan, modus dan pola yang digunakan komplotan ini termasuk baru. Mereka membawa bensin guna menakut-nakuti atau mengancam akan membakar. Diakui, proses penangkapan cukup sulit, pasalnya, kepolisian kesulitan memperoleh keterangan saksi, terlebih di Bank tersebut tidak ada CCTV.
Seperti yang diberitakan, Kawanan perampok yang
berjumlah empat orang beraksi di Bank CNB yang terletak di kawasan pasar Johar yang notabene padat orang, tepatnya di Kantor Cabang Pembantu Centratama Nasional Bank (CNB) di Jalan Pedamaran 42 Semarang, pada Rabu (14/12), sekitar pukul 14.00. Komplotan ini berhasil membawa kabur uang tunai sebesar Rp 66 juta. Selain mengenakan cadar, mereka juga dilengkapi celurit serta membawa bensin, mengancam akan membakar.
Polisi juga mengamankan barang bukti berupa sepeda motor kharisma H 6249 TG, lima ponsel, serta uang tunai Rp 3 juta sisa hasil perampokannya. (abm)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar