 |
| Rosalinda Sinaga (37) |
Tertangkapnya kurir narkotika lintas negara, Rosalinda Sinaga (37), di Bandara Ahmad Yani Semarang menyisakan banyak pertanyaan. Sebab, Kantor Wilayah Ditjen Bea dan Cukai Jateng-DIY dan Polda Jateng mencatat, seluruh penyelundupan narkotika ke Indonesia ternyata menggunakan maskapai penerbangan Air Asia.
Air Asia dituding "berpengaruh" atas lolosnya sindikat narkotika internasional melakukan ekspansi wilayah peredaran di Indonesia. Lemahnya pengawasan Air Asia dinilai mengancam keselamatan generasi bangsa Indonesia akibat narkotika.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Bea dan Cukai Jateng-DIY Supraptono mengatakan, pihaknya mengaku terus mengembangkan penyelidikan terhadap peredaran narkotika yang sangat membahayakan keselamatan generasi bangsa ini.
Menurutnya, hal yang cukup mengagetkan adalah, mengapa semua penyelundupan narkotika dari luar negeri ke Indonesia, pelaku selalu menggunakan maskapai penerbangan Air Asia? Supraptono tak menampik bahwa hal ini patut disorot dan dipertanyakan. “Barangkali tarifnya murah atau pengawasannya lemah. Sehingga para penyelundup memanfaatkan hal itu,” cetus Supraptono, Senin (15/10).
Senada, Direktur Narkoba Reskrim Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) Kombes John Turman Panjaitan mensinyalir sistem pengawasan milik maskapai penerbangan Air Asia lemah.
“Tidak bisa, mereka (Air Asia-red) kemudian lepas tangan dengan berkata ‘itu bukan urusan saya’. Ini persoalan tanggung jawab terhadap bangsa Indonesia. Kita semua mempunyai kewajiban menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman bahaya narkoba. Bayangkan saja, seluruh penyelundupan narkotika ke Indonesia menggunakan Air Asia,” kata Jhon. (Mughis/LSP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar