Blogger Widgets

Mafia Curanmor (Kembali) Incar Kos-kosan

Diposting Unknown jam 20.58


Ilustrasi




SEMARANG- Pencurian motor seperti tak ada habisnya terjadi di Kota Semarang. Tampaknya, pelaku terus membabi buta melancarkan aksinya. Sebelumnya, pencuri motor sempat bergeser incar parkiran minimarket, namun belakang ini, mafia curanmor kembali incar kos-kosan.

Berdasarkan pantauan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, paling sedikit 2 motor raib dalam sehari.

Masih tingginya angka pencurian bukan berarti tanpa penanganan dari pihak kepolisian. Terbukti, sejumlah pelaku pencurian kendaraan sudah berhasil ditangkap. Namun diakui atau tidak, penangkapan belum berimbang dengan tempo kejadian yang terjadi.

Seperti Kamis (11/10), dua mahasiswa harus gigit jari lantaran motor tunggangannya raib digondol maling. Kedua kasus pencurian itu telah kejadian pencurian kendaraan di laporkan di Mapolrestabes, Semarang. Korbannya adalah seorang mahasiswi Nova Muspida Sari (21), warga Perum Bukit Klepu Indah RT 11/RW 01, Kelurahan Pringapus, Kecamatan Bergas, Semarang. Motor NC11B3C AT warna hitam H-6348-RV miliknya raib saat diparkir di rumah kontrakan Jalan Satria Utara H-209, Hasanudin, Semarang Utara.

Korban berikutnya adalah Abdur Rahman (18), mahasiswa, warga Purwokerto RT 01/RW 05, Patebon, Kendal. Sepeda motor Honda GL 1600 CW warna hitam H-2094-RM miliknya bablas saat diparkir di teras kos Jalan Sadewa I No 8 Semarang.

Di hadapan polisi, korban Nova Muspida Sari menceritakan, dia datang di rumah kontrakan dan memarkirkan motor pada Kamis (11/10), sekitar pukul 04.00. "Saya usai bepergian, setelah  memarkirkan motor di tempat parkir kontrakan, saya langsung masuk kamar untuk istirahat," ujar Nova.

Nova baru mengetahui pencurian itu sekitar pukul 07.00, beberapa saat setelah bangun tidur. "Saat saya membuka korden mendapati motor di tempat parkir telah hilang. Saya langsung menanyakan ke beberapa teman, tapi tidak ada yang mengetahui. Padahal sudah dalam kondisi terkunci setang," terangnya.

Sementara korban Abdul Rahman mengaku, saat itu, sepulang kuliah sekitar pukul 16.00, ia langsung memarkirkan motor di teras kos. "Saya mengetahui pencurian itu Rabu (10/10), sekitar pukul 19.30, setelah diberitahu oleh teman kos Dwiki Rifandi (17). Saat saya cek, benar motor saya tidak ada. Saat saya tinggalkan, sudah terkunci setang," katanya. (Mughis/LSP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »