Puluhan Anggota Brimob VS Sabhara Baku Hantam

SEMARANG- Dua unit bersaudara di jajaran Polda Jateng justru terlibat bentrok sendiri, Rabu (24/7) malam.

Puluhan anggota unit Direktorat Sabhara menggeruduk markas Brimob Polda Jateng di Jalan RM Hadi Subeno, Mijen, Semarang.

Diduga terjadi salah paham atas kata-kata melalui pesan singkat Blackberry Message (BBM) di antara anggota dua unit tersebut. Namun, darah muda para anggota yang rata-rata baru saja lulus beberapa bulan itu berlanjut menjadi perseteruan fisik.

Sedikitnya tiga anggota Sabhara luka-luka akibat bentrok tersebut. Informasi yang dihimpun, insiden bentrok itu terjadi sekitar pukul 00.00. Puluhan anggota Brimob Srondol dengan mengendari sejumlah motor dan dilengkapi senjata tajam dan kayu menggeruduk markas Sabhara di Mijen.

Mereka mencari seseorang yang dianggap melecehkan dalam pesan singkat BBM.

"Jumlahnya puluhan, diperkirakan 30-an anggota Brimob berpakaian preman. Mereka mencari seseorang tapi tidak jelas siapa namanya," kata salah satu anggota Sabhara saat ditemui di gedung Direktorat Sabhara Polda Jateng, Mijen, Semarang, Kamis (25/7).

Sebelum terjadi kerusuhan, rombongan anggota Brimob tersebut sempat menemui 7 anggota Sabhara yang sedang piket atau berjaga. Namun perbincangan itu berujung kemarahan dan terjadi aksi fisik.

Beberapa anggota Brimob membawa senjata tajam berupa pedang samurai dan pentungan langsung melakukan penyerangan. "Sepertinya ada orang yang memprovokasi sehingga kerusuhan terjadi," ungkap salah seorang anggota Shabara yang enggan disebut namanya, saat ditemui wartawan di Mijen.

Keributan tersebut terjadi di luar gedung. Namun tak lama kemudian merembet masuk ke dalam gedung. Mereka merusak sejumlah meja. Akibat terdesak, sejumlah anggota Sabhara, sekitar satu kompi turun membantu rekan-rekannya diserang di markasnya.

"Setelah 1 kompi turun, akhirnya mereka (Brimob) bisa dipukul mundur," ungkapnya.

Kapolda Jateng Irjen Pol Dwi Priyatno mendengar kabar itu, Kamis (25/7) sekitar pukul 00.30, langsung mendatangi lokasi kejadian. Dwi langsung menggelar apel untuk menetralisir suasana. Para anggota Sabhara tersebut diketahui baru lulus sekitar 5 bulan lalu. Begitupun selanjutnya, Kapolda juga menggelar apel di Mako Brimob Srondol, Banyumanik.

Tim kepolisian yang diturunkan menemukan dua pedang jenis samurai milik anggota Brimob tertinggal di lokasi. Dua samurai itu akhirnya diamankan oleh petugas Propam Polda Jateng untuk barang bukti.

Sedangkan tiga anggota Sabhara yang terluka akibat bentrok dilarikan ke Puskesmas Mijen.

Kapolda Jateng Irjen Dwi Priyatno mengatakan, kejadian ini hanya kesalahpahaman. Di antara anggota Brimob dan Sabhara saling mengirim pesan singkat BBM yang dinilai menghina Brimob.

"Total anggota yang terlibat bentrok sebanyak 37 orang. Sekarang sudah kondusif. Tidak ada korban jiwa. Hanya ada kerusakan beberapa meja," terang Kapolda.

Pihaknya mengaku telah memerintahkan petugas Propam untuk mengusut insiden tersebut.
"Kami akan selidiki lebih lanjut. Nantinya jika memang ada yang terbukti akan diproses melalui pelanggaran disiplin," tambahnya. (G-15/LSP)



Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar