Dia adalah Agus Joko Arif Sahadha (25), warga Kemijen, Semarang Timur. Dia mengakui telah melakukan pengeroyokan dan menusuk korban menggunakan pisau. Agus menyerahkan diri dengan cara menelepon salah seorang petugas Polrestabes Semarang, sebelum akhirnya dijemput di rumahnya pada Minggu (30/6) sekitar pukul 06.00.
Polisi mengamankan sebuah barang bukti berupa pisau dapur yang digunakan menusuk korban di perut bagian kanan. "Saya menusuk karena membela kampung saya yang digeruduk oleh kelompok korban. Mereka datang dengan membawa senjata tajam," ujarnya saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, kemarin.
Agus mengaku tidak mengetahui secara pasti asal muasal perkelahian hingga menyebabkan korban tewas itu. Tersangka mengaku awalnya minum ciu bersama teman-temannya. Setelah itu dia bermaksud pulang ke rumah isteri di Karangkimpul (lokasi kejadian).
Sesampai di pos jaga, ada orang banyak kelompok korban. Ditanya orang mana. Saya masuk, di sana warga sudah banyak. Saya tanya kepada orang kampung, katanya kelompok korban itu saja melakukan penyerangan dan berkelahi dengan orang kampung saya. Saya kemudian marah dan menusuk dia," terang Agus.
Pria yang mengaku pernah dipenjara 10 bulan karena kasus penodongan itu tanpa ragu mengobrak-abrik kawanan korban. "Kelompok korban berjumlah sekitar delapan orang dan bersajam," katanya.
Dia mengaku melakukan penusukan bersama temannya Slamet yang sampai saat ini masih diburu polisi. "Murni saya hanya membela kampung saya yang digeruduk oleh kawanan korban," ujar Agus.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Elan Subilan mengatakan, pengeroyokan yang menyebabkan korban tewas ini melibatkan kelompok pemuda. "Tersangka menusuk dengan pisau dan tembus di perut sisi kanan," kata Elan.
Diberitakan sebelumnya, insiden pengeroyokan menewaskan seorang karyawan jasa pengiriman paket JNE, Dendi Setiawan (19), terjadi di dekat Pos Kamling Karang Kimpul, RT 09/RW 01, Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Minggu (30/6), sekitar pukul 01.00.
Saat itu, korban bersama temannya, Ruswanto (20), warga Palgunadi Utara nomor 13 RT 01/RW 06, Kelurahan Bulu Lor, bertemu dengan gerombolan pelaku dan langsung dikeroyok. Ruswanto sendiri masih menjalani perawatan intensif di RS Pantiwiloso Citarum, karena juga mengalami luka serius di kepala akibat dibacok. (G-15/LSP)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar