Empat Copet Wanita Beraksi di ADA Siliwangi

Empat Copet Wanita Beraksi di ADA Siliwangi

SILIWANGI- Aksi pencopetan tidak hanya terjadi di pasar tradisional. Kali ini pencopet beraksi di swalayan ADA Siliwangi. Diduga pelakunya adalah empat wanita tak dikenal dengan berpura-pura menjadi pembeli.

Korbannya adalah Yolha Ulfana (30) warga Karonsih Utara V Ngaliyan. Akibatnya, BlackBery dan dompet berisi surat penting dan sejumlah uang tunai, raib disikat.

Pencopetan itu terjadi pada Sabtu (29/6) sekitar pukul 18.00. Kejadian bermula saat korban bersama suaminya M Rikza Khamami (32) jalan-jalan di swalayan tersebut.

"Di lantai dua, saya memilih-milih baju. Tiba-tiba ada 4 wanita mendekat. Mereka berpura-pura tanya ada diskon apa tidak," kata Yolha kepada wartawan, kemarin.

Yolha saat itu hanya menjawab seperlunya sembari memilih baju. Tak lama kemudian, dia baru sadar saat melihat resleting tas warna coklat miliknya terbuka. Betapa kagetnya, Yolha mendapati sejumlah barang di dalam tas raib. Bergegas dicek, ternyata empat wanita itu telah menghilang.

"Saya tidak terasa, mungkin mereka membuka tas saat sedang berdesak-desakan memilih baju. Empat wanita itu memang mendekat," katanya.

Merasa menjadi korban pencopetan, korban ditemani suaminya akhirnya melapor ke satpam ADA berinisial R. Celakanya, laporan itu diterima dengan dingin. "Maaf kami satpam, pengunjung banyak, kami tidak tahu mana pencuri dan mana pembeli," ungkap Yolha menirukan ucapan satpam.

Tak lama kemudian, korban diajak ke lantai 2 untuk melihat di mana tempat kejadian perkara. Satpam sempat bertanya kepada pramusaji. Pramusaji menjelaskan bila pelaku empat perempuan dimaksud diketahui sering beraksi di ADA.

Mendengar laporan itu, Komandan Satpam berjenis kelamin perempuan mencatat laporan dan izin naik ke ruang atas untuk melihat CCTV.
"Hampir satu jam kami menunggu, satpam berinisial R tadi lalu menemui kami dan menjelaskan bahwa kejadian itu tidak terekam CCTV sembari minta maaf," kata Yolha kesal.

Suami korban, Rikza Chamami, mengaku kecewa. Upayanya untuk menemui komandan satpam tidak dikabulkan. "Satpam ADA tidak ramah dan tidak menunjukkan iktikat baik dalam melayani costumer yang kena musibah di toko itu" ujar Rikza.

Menurut Rikza, seharusnya, satpam yang baik menanyakan identitas korban, alamat dan meminta nomor telpon korban. "Tindakan itu tidak dilakukan satpam, terbukti bahwa satpam itu tidak profesional," tandasnya saat melapor di Mapolrestabes, Minggu (30/6).

Anehnya, Minggu siang, Rikza mendapat telepon dari security DP Mall. Dia mengabarkan bila dompet milik istrinya ditemukan di lantai 2 DP Mall. "Lho, kok bisa ditemukan di DP Mall ya? Barang-barang masih utuh, tapi semua uang hilang," imbuhnya.

Diduga kuat, pencopet tersebut memang mempunyai wilayah operasi di sejumlah swalayan di Kota Semarang. Rikza meminta kepolisian tanggap dan bisa mengungkap kejahatan yang meresahkan masyarakat tersebut. (G-15/LSP)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar