SEMARANG- Direktorat Lalu-lintas Polda Jateng mencatat selama tahun 2013, atau 5 bulan terakhir, kecelakaan di wilayah hukum Polda Jateng merugikan materi Rp 992 juta.
Kerugian tersebut meningkat dibanding tahun lalu yang merugikan Rp 749 juta.
Namun jumlah kejadian kecelakaan menurun dibanding tahun lalu. Tahun 2012 terjadi sebanyak 1.039 kejadian, sementara tahun 2013 terjadi 867 kejadian. "Ada penurunan sekira 17 persen," kata Direktur Lalu Lintas Polda Jateng, Kombes Pol Istu Hari Winarto, Senin (27/5).
Data korban meninggal dunia akibat kecelakaan, menurun dari 124 orang (tahun 2012) menjadi 122 orang (tahun 2013). Sedangkan korban luka berat sebanyak 176 orang (2012) menjadi 73 orang (2013). "Sementara korban luka ringan, dari 1294 orang (2012) menjadi 1124 orang (2013),"kata Istu Hari.
Data tersebut merupakan hasil dari Operasi Simpatik 2013 Polda Jateng, sejak Senin (27/5) malam lalu telah resmi dihentikan. Operasi Simpatik digelar sejak 7 Mei-27 April atau selama 21 hari. Hasilnya, perbandingan tahun 2012 dengan 2013 terjadi penurunan. Namun demikian, angka kecelakaan di Jateng masih secara umum masih terbilang tinggi.
Ditlantas Polda Jateng mencatat adanya kerugian material yang naik dari Rp 749 juta menjadi Rp 992 juta. "Untuk kerugian, ada kenaikan sekira 32 persen," imbuhnya.
Pihaknya menyatakan terus akan melakukan upaya untuk menekan angka terjadinya kecelakaan. "Kami menekankan kepada masyarakat supaya tetap membangun kesadaran tertib berlalu lintas.
Dikatakannya, secara kuantitatif dan kualitatif angka pelanggaran dan
Lakalantas bisa ditekan lewat Operasi Simpatik. Pelanggaran tertinggi didominasi oleh karyawan swasta mencapai
246 orang, berikutnya disusul pelajar, yakni 238 orang. "Pelaku pelanggaran didominasi usia 16-20 tahun sekitar 220 orang," tandas Istu Hari. (G-15/LSP)
by: red
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar