Karyawan Sparepart Tewas Leher Terjerat

TEMBALANG- Seorang karyawan pembuat Sparepart mobil, Danar dono (31), warga dukuh Krandon, desa Botorejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, ditemukan tewas bunuh diri di gudang di Jalan Gondang Timur V, Tembalang, Semarang, Minggu (7/4) pagi.

Danar ditemukan tewas dengan kondisi leher terjerat kain warna putih, posisinya setengah duduk. Kain putih yang digunakan menjerat lehernya diikatkan di rak tempat sparepart.

Menurut salah seorang karyawan di lokasi kejadian, Agus mengatakan, tidak melihat tanda-tanda bila Danar mengalami depresi. "Kami sangat kaget atas kejadian ini. Kesehariannya, dia baik-baik saja," katanya.

Agus mengaku malam sebelumnya masih sempat ngobrol bersama korban sebelum tidur. Tempat produksi sparepart mobil milik pendeta bernama Hartono itu kesehariannya digunakan sebagai tempat tinggal oleh para karyawan.

"Tadi malam sekitar pukul 22.00, dia sempat keluar. Tak lama kemudian dia kembali. Kami mengobrol dan tidak ada hal-hal yang mencurigakan, dia juga tidak bercerita apa-apa soal permasalahannya," kata Agus.

Pagi harinya, sekitar pukul 06.00, Agus sempat menyambangi di kamar korban untuk diajak pergi ke gereja. Namun korban saat itu tidak ada di kamar. "Pintu kamar dalam kondisi terbuka. Saya menelepon, tapi tidak diangkat," tandasnya.

Hingga pukul 09.00, sejumlah teman-teman korban masih bertanya-tanya mengenai di mana korban. Karena penasaran, akhirnya para penghuni mess itu mencari keberadaan Danar. Agus dan kawan-kawan mencari di gudang penyimpanan barang yang kondisinya terkunci. "Penasaran, kami membuat lubang di ternit. Nah, dari ternit itu terlihat jelas ada hal aneh seperti manusia posisinya setengah duduk," ungkapnya.

Para penghuni kemudian mendobrak pintu gudang itu dan betapa terhenyaknya, Danar dalam kondisi mengenaskan. "Lehernya terjerat menggunakan kain, dia hanya mengenakan celana dalam warna biru. Kami lihat dia sudah tidak bernafas. Tubuhnya kaku, kakinya tertekuk ke belakang," katanya.

Sontak penemuan itu menghebohkan warga sekitar untuk berbondong-bondong di lokasi kejadian. "Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh Danar," imbuh Agus.

Salah satu warga, Natanael Tulus Widiyantoro (20) mengatakan tidak percaya mendapati kejadian itu. "Saya kenal Danar, dia orangnya baik dan ramah. Bahkan tadi malam juga abis bertemu di acara bulan jumpa di rumah warga," kata Widiyantoro.

Menurutnya, tidak ada hal aneh sebelumnya. Hanya saja, pada malam sekitar pukul 21.30, usai acara, Danar pulang sendiri. "Padahal biasanya kalau pulang bareng-bareng. Hanya itu saja yang aneh," imbuhnya.

Tim dari Polsek Tembalang dan Polrestabes Semarang mengevakuasi jasad korban dan memberi police line di lokasi kejadian. Beberapa saksi telah dimintai keterangan untuk mengetahui penyebab kematian Danar. Jenazah Danar dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. (G-15/LSP)



by: red

Tidak ada komentar:

Posting Komentar