SEMARANG UTARA- Sebanyak delapan remaja berstatus pelajar SMP dan SMK terpaksa diciduk tim Reserse Kriminal Polsek Semarang Utara, Minggu (14/4), sekitar pukul 02.00.
Mereka terjaring razia saat sedang menggelar pesta minuman keras di tepi sungai Banjir Kanal Barat. "Kami menggelar operasi rutin bekerjasama dengan Danramil dan petugas Kecamatan Semarang Utara," kata Kapolsek Semarang Utara Kompol Sugiharto yang memimpin langsung razia tersebut.
Dikatakannya, operasi dilakukan dengan cara patroli di sejumlah titik yang dianggap rawan kejahatan di wilayah Semarang Utara. Aksi premanisme masih rentan terjadi di jalanan. Mulai dari penjambretan, perampasan dan penodongan.
"Sebanyak delapan pelajar kami amankan. Mereka kedapatan melakukan pesta miras di tepi Banjir Kanal Barat," ujar Sugiharto.
Menurutnya, perilaku sejumlah remaja tersebut mendekatkan kepada tindak kejahatan. Pengaruh miras cenderung membawa kepada pelakunya untuk berbuat pidana. "Apalagi mereka masih berstatus pelajar, rata-rata SMP dan SMK. Di antara pelajar tersebut terdapat sepasang kekasih," tambahnya.
5 Wanita Pekerja Seks Diamankan
Sementara itu, di kawasan Jalan Imam Bonjol, tim gabungan tersebut berhasil mengamankan sedikitnya 5 wanita pekerja seks (PSK). Para kupu-kupu malam itu dipergoki sedang mangkal di pinggir jalan. Mereka tampak pasrah tanpa perlawanan saat petugas menangkapnya. "Di antara PSK ini ada beberapa yang sudah berkali-kali terjaring razia sebelumnya," kata Sugiharto.
Selama kurang lebih 2 jam, tim gabungan tersebut berhasil mengamankan total sebanyak 16 orang. Semuanya digelandang di Mapolsek Semarang Utara untuk dilakukan pendataan dan dimintai keterangan.
Tidak hanya itu, sejumlah warung remang-remang di sekitar Polder Tawang juga terjaring razia. "Di sekitar Polder Tawang, kami berhasil sejumlah butir pil koplo jenis Dextro. Sebanyak 22 botol congyang masing-masing ukuran 1 liter, dan 30 liter miras oplosan jenis Ciu. Diduga miras tersebut dijual eceran di warung daerah Polder Tawang tersebut," ungkapnya.
Sugiharto mengatakan, tujuan operasi untuk meminimalisir aksi kejahatan agar kondisi di Kota Semarang lebih kondusif, aman dan nyaman.
Salah seorang warga Nias (45), mengaku sepakat atas kegiatan operasi tersebut. Menurutnya, kepolisian harusnya memang turun langsung melakukan patroli setiap saat. Karena kondisi kejahatan jalan belakang marak. "Kalau hal itu rutin dilakukan, setidaknya mempersempit ruang gerak para penjahat jalanan," ungkap warga Kokrosono itu. (DN/LSP)
by: red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar