Kirun PSIS Ditangkap Pesta Sabu di Hotel Grasia


*Bersama Pelatih Persipur

SEMARANG- Supporter PSIS Semarang diguncang kabar “merah”. Dirijen Panser Biru Edi P alias Kirun (36), ditangkap tim Reserse Narkoba Polrestabes Semarang saat sedang pesta sabu di hotel Grasia  Jalan S Parman.

Yang mengagetkan, Kirun ditangkap pesta sabu bersama pelatih Persipur (Pesatuan Sepak Bola Indonesia Purwodadi) Gunawan (48), dan Moh Sulchan (38), seorang yang menjabat sebagai Devisi Tour Panser Biru PSIS Semarang.

“Kami menggerebeknya pada Sabtu (16/3/2013) malam lalu, di kamar nomor 326 hotel di Jalan S Parman,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Elan Subilan saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Senin (18/3).

Dikatakan Elan, mereka bertiga memakai sabu di kamar hotel tersebut. Kirun cs membeli narkoba sabu seberat 1 gram. “Sudah digunakan bertiga, ada sisanya kira-kira dua linting dan sudah diamankan sebagai barang bukti. Bong atau alat hisapnya juga ada. Hasil pemeriksaan urine juga positif. Jadi, yang bersangkutan tidak diragukan lagi karena telah memenuhi unsur untuk ditetapkan tersangka,” ungkap Elan.

Para tersangka ini merupakan orang-orang yang aktif di dunia persepakbolaan. Kirun aktif sebagai pimpinan supporter atau dirijen Panser Biru PSIS Semarang. Tersangka Gunawan merupakan seorang pelatih tim Persipur. Sedangkan Moh Sulckhan menjabat sebagai Devisi Tour Panser Biru PSIS Semarang.

Tersangka Gunawan mengaku hanya diajak oleh Kirun bertemu di Semarang. Kirun meminta uang Rp 800 ribu. “Saya tidak tahu jika uang itu akan digunakan untuk beli sabu,” ujar pelatih Laskar Petir itu.

Ajakan itu datang setelah timnya (Persipur) kalah 0-3 dari Persiku Kudus pada tanggal 14 Maret lalu. Sesampai di Hotel Grasia, mereka kemudian mengonsumsi satu paket sabu di kamar nomor 326. "Saya baru ikut mengisap sembilan kali, sebelumnya tidak pernah sama sekali. Ini baru kali pertama nyabu," ujar Gunawan.

Kirun sendiri mengaku memaksa meminta uang Rp 800 ribu kepada Gunawan. Dia sendiri yang melakukan transaksi pembelian satu paket sabu tersebut. Kirun mengaku sudah 10 kali nyabu. “Saya membeli dari Eko Kodok di daerah Kaligawe seharga Rp 800 ribu,” ujar pria yang juga residivis kasus pengeroyokan supporter Persijap Jepara hingga menyebabkan meninggal itu.

Sedangkan Sulchan mengaku memenuhi undangan dari Kirun. “Saya diundang rekan-rekan diajak nyabu. Inisiatif semuanya dari Kirun,” Kata pria yang berdomisili di Desa Kedungpane itu.

Ditanya apakah pesta sabu tersebut ada hubungan terkait dimungkinkannya “deal-deal” terkait pertandingan sepak bola yang bergulir? Baik Kirun maupun Gunawan membantahnya. Pesta sabu tersebut murni menjalin persahabatan.
“Selama pertandingan, saya selalu menjaga suportifitas. Tidak ada deal-deal tertentu,” kata Gunawan yang timnya belakangan dicukur gundul oleh PSIS 7-0 ini. (G-15/LSP)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar