Blogger Widgets

Ambrol, Talut Sungai di Karangrejo Demak Salahi Bestek

Diposting Unknown jam 00.57

DEMAK- Pembangunan talut sungai di Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, diduga menyalahi bestek.

Talut tersebut kondisinya sudah sangat rapuh. Celakanya, kondisi tersebut dibiarkan mangkrak. Padahal, proyek talut tersebut menghabiskan anggaran APBD tahap II (anggaran perubahan) tahun 2012 senilai Rp 500 juta.

Informasi yang dihimpun, saat masih proses pengerjaan pun pernah beberapa kali ambrol. Menurut keterangan warga setempat, proyek talut yang tidak jelas milik siapa. "Dulu sudah pernah ambrol. Saya tidak tahu siapa yang harus bertanggungjawab. Di lokasi memang tidak pernah melihat plang (papan) informasi pembangunan talut di sekitar lokasi pembangunan, padahal hampir setiap hari saya melewati jalan tepi sungai itu," ujar salah seorang warga desa setempat.

Belum jelas siapa kontraktor yang mengerjakan Proyek talut sungai di Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang tersebut. Namun dari keterangan pihak Dinas PU Kabupaten Demak, proyek tersebut dikerjakan kontraktor dari Semarang. Kendati demikian, juga tidak jelas siapa kontraktornya dan apa nama CV atau PT nya.

Sementara menurut Zaenal aktivis LEPAS Semarang mengaku pernah meninjau lokasi. Dikatakannya, di talut tersebut memang tidak ada papan informasi proyek pembangunan. Tanah yang digunakan pondasi talut tidak dikeruk kedalamannya terlebih dahulu.

"Dimungkinkan, saat debit air sungai masih tinggi, talut itu dulu tetap dikerjakan. Sehingga kondisi tersebut jelas mengakibatkan mutu bangunan jelek dan tidak memiliki kekuatan konstruksi untuk menahan gerusan aliran sungai maupun tekanan beban tanggul sungai," ungkapnya .

Menurutnya, cepat atau lambat talut tersebut akan ambrol lagi. kami kesulitan mengkonfirmasi pihak kontraktor maupun dinas terkait. Seolah-oleh proyek tersebut ditutup-tutupi. "Anehnya, menurut informasi pihak Dinas PU Demak bernama Budi, via SMS menyatakan jika proyek talut tersebut sudah diserahterimakan ke pihak Dinas PU Demak," imbuhnya.

Berdasarkan survey di lokasi, pihaknya menemukan sejumlah pelanggaran pengerjaan di proyek tersebut. Di antaranya menyalahi bestek. "Proyek ini sepertinya memang tidak jelas, sehingga rawan korupsi. Padahal, proyek tersebut dibangun menggunakan anggaran APBD. Dalam waktu dekat akan kami laporkan ke Kejari Demak," katanya. (Han/LSP)




by: red

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »