Trek-trekan, 8 Remaja di Jalan Pahlawan Ditangkap Polisi

‪SIMPANGLIMA- Sedikitnya delapan remaja pebalap liar di Jalan Pahlawan Semarang, Minggu (17/2) dinihari, diamankan tim Polsek Semarang Selatan. Diketahui delapan sepeda motor yang digunakan trek-trekan itu bodong, atau tanpa dilengkapi surat resmi.

Informasi yang dihimpun, sejumlah remaja mendominasi jalanan Kota Semarang, malam minggu kemarin. Baik yang hanya sekedar jeng-jeng, nongkrong menghabiskan malam akhir pekan, hingga menggelar aksi trek-trekan.

Erangan suara knalpot jebolan seperti sudah akrab di telinga. Kondisi malam minggu, jalan protokol di Semarang berkeliaran motor protolan. Mulai dari tidak dilengkapi surat, lampu mati, hingga modifikasi. Mereka sepertinya memang hanya keluar di malam-malam tertentu, khususnya malam hari libur. Polisi sebenarnya tidak tinggal diam. Aparat kepolisian rutin melakukan operasi di titik-titik rawan balap liar. Kendati demikian, para pelaku tampaknya justru senang kucing-kucingan dengan aparat kepolisian.
Tidak hanya membuat telinga memekak bising. Tak pelak, kondisi itu mambahayakan nyawa baik masyarakat yang melintas maupun pelakunya sendiri.

Kapolsek Semarang Selatan, Kompol Bayu Suseno yang turun langsung di lapangan mengaku kewalahan "mengobrak-abrik" ulah remaja itu. "Ada delapan motor yang kami amankan. Para pengendaranya telah kami mintai keterangan. Mereka terlibat trek-trekan di Jalan Pahlawan. Motornya protolan dan tidak dilengkapi surat-surat," katanya.

Dikatakannya, pihaknya terus melakukan patroli rutin. Ditemukan sejumlah remaja itu berusaha balapan di jalan umum. "Kami terus 'hunting' di sepanjang Jalan Pahlawan Semarang. Tidak hanya itu, motornya tidak ada lampu, juga tidak ada plat nomornya," katanya.

Namun ia mengaku kesulitan, sebab jumlah petugas terbatas. Lebih sedikit daripada para pelaku balap liar. Sehingga saat dilakukan penggerebekan, banyak pelaku berhasil melarikan diri. "Beberapa di antaranya berhasil ditangkap untuk dimintai keterangan," katanya.

Dikatakannya, perilaku remaja ini memang membahayakan. Pihak telah memantau titik-titik rawan yang kerap digunakan balap liar. Paling menonjol adalah di Jalan Pahlawan. "Ini juga sebagai langkah menekan angka kriminalitas di Kota Semarang," katanya.

Menindaklanjuti hal itu, sejumlah pelaku yang berhasil diamankan dikenai sanksi tilang. Selain itu, para pelaku diberikan pembinaan secara moril agar tidak mengulangi perilaku serupa. "Kami berusaha terus melakukan penertiban semaksimal mungkin. Namun, menangani fenomena balap liar butuh peran serta masyarakat, orang tua serta guru di sekolah masing-masing. Bimbingan moral dari lingkungan memang sangat diperlukan agar kesadaran hukum terhadap anak bisa tertanam sejak kecil," katanya. (Mughis/LSP)


by: red

Tidak ada komentar:

Posting Komentar