SEMARANG- Dua orang pemuda ditangkap karena kedapatan membawa senjata tajam (Sajam) saat Wakil Presiden RI Boediono melaksanakan Sholat Jumat
di masjid Al Taqwa, Jalan Menteri Supeno Semarang, Jumat (18/1).
Dua pemuda itu berinisial RS (20), dan LAH (21). Keduanya diringkus tim Paspampres dan diamankan senjata tajam jenis sangkur di dalam tasnya.
Informasi yang dihimpun, dua pemuda tersebut mengaku hanya mampir melaksanakan sholat Jum'at. Sebelumnya, mereka hendak ke kantor Fraksi PKS di gedung DPRD Jateng untuk mengurus laporan pertanggungjawaban dana bantuan sosial sebuah pondok di Surakarta.
Akan tetapi, kantor Fraksi PKS sudah tutup, kemudian keduanya memutuskan mampir sholat Jum'at di masjid Al Taqwa. Pada saat itu, kondisi masjid sudah dijaga ketat oleh sejumlah petugas.
Dua pemuda itu tak luput dari pemeriksaan oleh petugas keamanan. Saat itulah, di dalam tas milik RS didapati senjata tajam jenis sangkur. Keterangan yang didapatkan, RS mengaku baru saja selesai dari latihan Resimen Mahasiswa dan sangkur tersebut masih terbawa di tas.
Anggota Fraksi PKS, Hadi Santoso saat dikonfirmasi wartawan membenarkan informasi itu. "Informasinya, mereka akan mengurus LPJ Bansos. Tapi mereka datang menjelang sholat Jum'at, sehingga kantor fraksi sudah tutup," katanya.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Elan Subilan saat dikonfirmasi mengatakan dua pemuda tersebut diamankan di Mapolrestabes Semarang untuk dimintai keterangan lebih lanjut. "Keduanya masih dilakukan pemeriksaan, mereka terbukti membawa senjata tajam, namun butuh waktu untuk pengembangan lebih lanjut," ujar Elan. Dua pemuda tersebut terancam Undang-undang Darurat nomor 9 Tahun 1951.
Sebagaimana diketahui, Jum'at (18/1), Wakil Presiden RI Boediono berkunjung di Kota Semarang. Salah satu acaranya adalah membuka acara Konvensi Kampus Ke-9 dan Temu Tahunan Ke-15 Forum Rektor Indonesia di gedung Ghradika Bakti Praja. (Mughis/LSP)
by: red
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar