Rata-rata korban tertipu antara Rp 10-15 juta. Mereka mengaku termakan tipu daya yang dilakukan pelaku. Korban diiming-imingi nilai mata kuliah bisa "dikatrol", sehingga mempunyai nilai bagus.
Dari puluhan korban tersebut, baru dua orang yang telah melapor secara resmi dengan nomor laporan LP/B/2172/XII/2012/Jtg/Restabes, di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, Kamis (7/12).
Kedua korban yang masih aktif sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Semarang Tengah itu masing-masing berinisial RS (23), warga Srondol Kulon, Banyumanik, dan FR, warga Warungasem, Batang.
Kepada polisi, para korban melaporkan seorang pria bernama Julian. Julian sendiri merupakan alumni di kampus setempat. "Awalnya, kami kenal dari teman ke teman. Akhirnya ketemu terlapor. Dia mengaku bisa bantu mahasiswa untuk membuat skripsi dan bahkan juga bisa menambahkan nilai mata kuliah," ungkap RS kepada polisi.
Dikatakannya, terlapor membandrol harga variasi, berkisar antara Rp 10 juta- Rp 15 juta. "Saya sendiri menyetor Rp 10 juta. Saat itu, menyerahkannya di Taman Menteri Supeno Semarang, pada 1 Mei 2012 lalu," kata RS.
Terlapor sempat menjelaskan bila ia bisa membuatkan skripsi sebagai persyaratan lulus kuliah. Tidak hanya itu, terlapor juga mengaku bisa mengatrol nilai melalui jalur orang dalam. "Kata dia (terlapor) sih punya koneksi orang dalam di kampus, sehingga nilai yang sudah jadi pun bisa diperbaiki tanpa harus mengikuti perkuliahan," imbuhnya.
Begitupun korban lain, FR. Ia mengaku menyetorkan uang sebesar Rp 12 juta. Dikatakannya, teman-teman mahasiswa lain di kampus tersebut masih banyak yang menjadi korban penipuan oleh terlapor. Namun kebanyakan korban enggan melapor dengan alasan malu.
Selain itu, para mahasiswa takut bila pelaporan ini justru membuat mereka terkena sanksi dari pihak universitas. "Catatan saya sendiri ada sekitar 25 mahasiswa yang menjadi korban. Bahkan tidak hanya dari kampus kami. Beberapa korban juga berasal dari kampus lain," imbuh FR.
Hingga petang kemarin, kasus penipuan ini masih diselidiki oleh tim Reskrim Polrestabes Semarang. (Mughis/LSP)
by: red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar