40 Polisi Gendut Berjuang Turunkan Berat Badan

Kombes Djihartono

SEMARANG- Ternyata anggota polisi dilarang gendut. Jika ada yang sudah terlanjur gendut, maka anggota tersebut diwajibkan menurunkan berat badan.

Kali ini ada sebanyak 40 anggota Kepolisian Daerah Jawa Tengah berjuang keras menurunkan berat badannya. Hal tersebut dilakukan demi menjaga profesionalitas dan ideal untuk kinerja.

Para polisi gendut tersebut akhirnya menjalani serangkaian program penurunan berat badan yang diselenggarakan tim Polda Jateng, Jum'at (14/12).

"Kami melaksanakan program. Para anggota tersebut diminta menurunkan berat badan. Secara fisik, agendanya banyak. Mulai lari lari-lari keliling lapangan, sit up, push up, dan cek kesehatan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Djihartono, Jum'at (14/12).

Dijelaskan Djihartono, 40 anggota polisi itu terbagi atas 8 Perwira Menengah, 8 Perwira Pertama, 13 Brigadir dan 11 Pegawai Negeri Sipil (PNS) Polri. "Jika berat badan tidak ideal, secara otomatis menghambat tugas dalam melayani masyarakat. Pengaruhnya pada kinerjanya tidak akan maksimal. Selain itu juga merusak penampilan," ujar Djihartono.

Pihak Polda Jateng melibatkan konsultan dan dokter bidang kesehatan. Mereka akan mengikuti aturan sesuai dengan saran dokter. Termasuk mengatur pola makan setiap hari. "Program ini akan dilakukan secara rutin," katanya.

Mereka akan terus dipantau perkembangannya. Ada tim yang bertugas mencatat perkembangan masing-masing anggota. "Semua yang diwajibkan mengikuti program ini memang khusus yang memiliki berat badan tidak ideal. Antara tinggi badan dan berat badan, semuanya dihitung berdasarkan standar.
Rata-rata personil laki-laki di atas 80 kg, sementara jika dibandingkan dengan tinggi badannya, tidak ideal." ungkapnya. (Mughis/LSP)