Blogger Widgets

Tak Tenang, Pembunuh Yusuf Menyerahkan Diri

Diposting Unknown jam 20.31


 SEMARANG- Hendrik Yulianto (25), pelaku pembunuhan sadis terhadap Yusuf Sulistiyo (32), warga Mayangsari RT 10/RW 2, Kelurahan Kalipancur, Ngaliyan, Semarang, akhirnya menyerahkan diri di Mapolrestabes Semarang, Selasa (6/11) malam.

Yulianto merasa bersalah dan tak tenang bila hidupnya bakal terus diburu polisi. Sekitar pukul pukul 18.30, ia datang di Mapolrestabes Semarang didampingi dua pengacara Rumadi SH dan Budi Sekoriyanto SH.

“Saat itu, saya sedang khilaf. Hati saya telah terbakar emosi lantaran isteri saya berhubungan dengan korban. Saksinya banyak, dia (korban) mempunyai hubungan dengan istri saya. Bahkan ada yang melihat melakukan ciuman bibir,” ujar Hendrik.

Hendrik mengaku mengetahui perselingkuhan antara korban dengan istrinya sejak dua bulan lalu. Ia mengaku terbakar rasa cemburu. Hingga akhirnya pada Senin (5/11) siang, sekitar pukul 13.30, Hendrik ditemani rekan-rekannya nekat menyambangi Yusuf di rumahnya. “Saya sempat tanya ibu korban (Surti). Namun ia berusaha menyembunyikan. Tapi saya tetap mencarinya ke dalam rumah Yusuf,” katanya.

Tepatnya di sebuah kamar, Yusuf ditemukan sedang memegang ponsel. Hendrik mengaku tidak langsung membabatnya. Ia sempat basa-basi bertanya kepada korban dengan berkata; “Kenapa kamu tega dengan tetanggamu?” ucap Hendrik kepada Yusuf.

Yusuf yang kaget atas kedatangan Hendrik, kemudian berusaha bangun. Namun, Hendrik dengan cepat menghunus parang dan menusukkannya ke dada Yusuf. Identifikasi kepolisian, sedikitnya sembilan tusukan bersarang di tubuh Yusuf. Hendrik adalah tetangga berjarak 3 rumah dari lokasi kejadian.

Terlebih ironis, pembantaian itu disaksikan putri tercintanya Febrina Eva Yulistiana Kelas 5 SD Marsudi Utami yang saat itu baru saja pulang sekolah. Pembunuhan ini juga disaksikan ibu korban Surti (50) dan kakak korban Yuyun Trimawati (35).

“Begitu mendengar jeritan Eva (putri korban-red), saya bersama ibu langsung lari menuju rumah adik saya,” ujar saksi mata Yuyun, yang sebelumnya sedang makan bakso di rumah ibunya, terletak di samping rumah korban.

Di rumah korban, Yuyun mendapati Yusuf telah bersimbah darah akibat luka bacok. Sementaranya putri korban menjerit histeris melihat tubuh ayahnya berlumuran darah. “Yusuf sempat melakukan perlawanan. Saat saya datang, pelaku menenteng parang sepanjang sekitar 60 cm. Sementara lima teman lain hanya menghalang-halangi,” ungkapnya. (Mughis/LSP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »