Yuyun (35), kakak korban |
Diduga, pembunuhan itu dipicu karena rasa cemburu. Diperoleh keterangan, Yusuf Sulistiyo sebelumnya sempat membantu menguruskan proses perceraian Atika- Hendrik Yulianto (pelaku-red).
“Atika dan Hendrik dalam proses perceraian. Yusuf memang membantu menguruskannya, tadi malam (kemarin-red) ia membayar administrasi di rumah Pak Modin,” ujar kakak korban Yuyun Trimawati (35).
Menurut yuyun, barangkali atas hal itulah, Hendrik terbakar rasa cemburu. Hendrik mengira Yusuf terlibat percintaan dengan istrinya. “Padahal, tidak. Saya mengetahui persis. Adik saya (korban), membantu menguruskan proses perceraian itu karena dimintai tolong oleh ayahnya Atika. Keluarga kami kenal akrab, bahkan sudah terbiasa saling bantu membantu,” terang kakak korban.
Yuyun juga yakin dan percaya kepada adiknya, tidak terlibat percintaan dengan istri pelaku. Meskipun, saat ini istri korban Rina Handayani sedang proses berangkat menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke Hongkong. “Selama sebulan ini, Rina masih menjalani pelatihan di BLK (Balai Latihan Kerja) Semarang,” imbuhnya.
Korban sudah mempunyai di rumah sendiri dan tinggal bersama seorang putrinya Febrina Eva Yulistiana Kelas 5 SD Marsudi Utami. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia bekerja sebagai sopir serabutan, angkotan, truk dan menerima carteran.
Ibu korban Surti (52), terus menangis sembari memeluk Eva, cucu tercintanya. Ia mengaku sama sekali tidak menerima putra sulungnya tewas dibantai secara sadis oleh pelaku. Maka, ia hanya bisa berharap polisi segera menangkap pelaku. “Pelaku harus dihukum seberat-beratnya,” pungkasnya. (Mughis/LSP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar