Blogger Widgets

Marak Kecelakaan Akibat Sopir Mabuk

Diposting Unknown jam 20.02
Naufal

SEMARANG- Masih tingginya angka kecelakaan angkutan umum di Jateng membuat Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng melakukan evaluasi untuk menekan angka kecelakaan.

Ditlantas Polda Jateng mencatat,  3.378 orang meninggal dunia akibat kecelakaan secara umum, 4.856 luka berat dan 21.108 orang menderita luka ringan. Angkutan umum menjadi penyumbang terbesar dalam kecelakaan di Jateng.  Terlebih memprihatinkan, kecelakaan diakibatkan pengemudi mengonsumsi minuman keras.

“Kami terus melakukan evaluasi untuk menekan tingginya angka kecelakaan akibat angkutan umum. Bukan karena menyusul insiden kecelakaan di Baturaden, namun ini sudah menjadi agenda,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Naufal Yahya, Selasa (6/11).

Menurut Naufal, kecelakaan angkutan umum terjadi karena disebabkan beberapa faktor, di antaranya kondisi jalan, kondisi kelayakan kendaraan dan perilaku pengemudi.

Perilaku pengemudi tak jarang ditemukan sebagai penyebab kecelakaan. Tidak sedikit, kecelakaan diakibatkan pengemudi mengonsumsi minuman keras. “Kami sedang fokus membahas permasalahan terkait pengemudi yang mengonsumsi minuman keras,” katanya.

Dikatakan Naufal, pihaknya telah merapatkan terkait maraknya kecelakaan akibat pengemudi mengonsumsi miras. Memang hal itu, telah termaktub dalam Undang–Undang Lalu Lintas dan Undang–Undang tentang Narkotika. “Akan tetapi kami akan lebih mengkaji lebih dalam lagi,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan, kecelakaan tertinggi masih didominasi pengendara sepeda motor, yakni mendekati angka 16.000 kejadian.  Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah mencatat sejak Januari hingga September tahun ini terjadi 11.161 kecelakaan ringan, 3.416 kecelakaan sedang dan 2.417 kecelakaan berat.
Sedikitnya 3.378 orang meninggal dunia, 4.856 luka berat dan 21.108 orang menderita luka ringan. Para korban kecelakaan didominasi usia 15–20 tahun. Identifikasi waktu kecelakaan yang terjadi yakni antara pukul 06.000 – 09.00 dan pukul 15.00 – 18.00.

Sekretaris II Pembina Usaha dan Koperasi Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Demak Hadi Ariswanto mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap fisik armada yang siap beroperasi. “Jika kecelakaan di jalan raya masih tinggi, ya harus bagaimana lagi. Kenyataannya memang seperti itu. Menurut saya, peraturan atau kebijakan yang diterapakan selama ini belum tentu pas untuk diterapkan di setiap wilayah. Karena setiap wilayah mepunyai karakteristik berbeda,” katanya. (Mughis/LSP)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »