ilustrasi |
SEMARANG- Kecelakaan maut menimpa seorang siswa kelas XI SMK Texmaco Semarang, Anjas Rospadana (17). Ia tewas mengenaskan setelah terjatuh dan kepalanya terlindas bus kota jurusan Penggaron-Mangkang di depan SMP Hasanudin, Jalan Raya Walisongo, Tugu, Senin pagi (29/10).
Informasi yang dihimpun, Anjas hendak berangkat sekolah berboncengan menggunakan Honda Vario H-4518-VP dengan rekannya, Robit Habibil Wafa (16), Penggaron Lor, RT 06/RW 03 Genuk, dari arah timur ke barat. Sesampai di lokasi kejadian, kedua siswa SMK Texmaco itu hendak mendahului bus bernopol H-1535-BA.
"Anjas posisinya membonceng saya. Saat menyalip bus, tiba-tiba muncul pengendara Yamaha Fixion dari arah kiri, menyenggol. Kami oleng dan terjatuh," ujar Robit yang selamat dari insiden maut itu.
Robit mengatakan, ia terjatuh ke kiri. Sementara Anjas terjatuh ke kanan. Celaka, begitu terjatuh, dari arah belakang (timur), sebuah bus melaju kencang. "Kepala korban langsung terlindas roda bus," ujar saksi mata Asysyam Yanto, yang juga siswa SMK Texmaco. Saat kejadian, Yanto sedang menunggu bus tak jauh dari lokasi kejadian.
Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 06.00. Sebelumnya, Robit sendiri mengaku menjemput Anjas di rumahnya untuk diajak berangkat bersama. "Biasanya memang sering berboncengan," imbuh Robit yang masih syok.
Saksi lain pemilik warung tak jauh dari lokasi kecelakaan Siamah mengatakan, begitu terlindas, korban tergeletak tak bergerak dan bersimbah darah. Sementara bus tersebut tetap melaju ke arah Mangkang. "Warga mengejar bus tersebut menggunakan sepeda motor. Tak lama kemudian, sopirnya dibawa ke lokasi kejadian," kata Siamah.
Tak lama berselang, petugas kepolisian datang di lokasi kejadian. Polisi langsung mengamankan sopir bus. Ayah dan kakak perempuan korban yang tiba di lokasi kejadian sontak histeris melihat Anjas terkapar bersimbah darah. Ayah korban syok hingga berulangkali membenturkan kepalanya di sebuah batu taman tak jauh dari lokasi kejadian. Bahkan ayah korban sempat membangunkan tubuh Anjas. “Bangun nak, ayah sudah mencarikan mobil,” kata Siamah menirukan ayah Anjas.
Kecelakaan ini menjadi perhatian warga dan pengendara yang melintas. Sehingga kondisi lalu lintas di jalur pantura tersebut macet hingga 5 kilometer. Jasad korban dievakuasi petugas dan dibawa ke RS Tugu. Sementara korban selamat dijemput pihak SMK Texmaco. Belakangan diketahui bahwa nopol bus H 1535 BA ternyata palsu. Polisi mendapati STNK bus tersebut tertera H 1603 DA. Hingga petang kemarin ini, tim dari Satlantas Polrestabes Semarang masih melakukan penyelidikan.
Terpisah, sebelumnya kecelakaan maut juga terjadi di Jalan Pamularsih depan CV Service No 79 Semarang, Minggu (28/10), sekitar pukul 11.30. Kecelakaan melibatkan mobil APV hitam B-2071-TH yang dikemudikan Roedy Adha, warga Jalan Palem Raja Asri CD 122 RT 02/RW 07 Mangunharjo, Tembalang.
Akibatnya, pengendara motor Yamaha Vega merah B-2071-TH, FX Harry Mulyono, warga Jalan Candi Tembaga I/826 RT 08/RW 05 Mangunharjo, kalipancur Semarang, mengalami tewas dengan luka parah di kaki kanan dan kaki kiri. (Mughis/LSP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar