Mahasiswi STIE BPD Jateng Tewas Bersimbah Darah


Ilustrasi
SEMARANG- Seorang Mahasiswi STIE BPD Jateng Vita Karina (22), ditemukan tewas bersimbah darah di kamar rumahnya di Jalan Candi Permata 2 No 179, Pasadena, Semarang Barat.

Ditemukannya bercak darah dan sejumlah luka memar di sejumlah bagian di tubuh korban membuat dugaan kuat bahwa mahasiswi semester sembilan itu menjadi korban pembunuhan.

Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, Kamis (25/10), sekitar pukul 11.00, warga sekitar tampak berbondong-bondong menuju lokasi kejadian. Belum diketahui penyebab tewasnya mahasiswi yang terkenal cantik itu.

Pria tetangga korban yang enggan disebut namanya mengatakan, pada Rabu (23/10) kemarin, ia sempat melihat seorang laki-laki mendatangi rumah korban. "Pria itu datang mengendarai motor sekitar pukul 10.00 dan keluar pukul 11.00. Setelah itu, rumah korban terlihat sepi," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, setelah memarkirkan motor di halaman rumah, pria tamu itu langsung masuk rumah korban. "Lumayan lama di dalam, diperkirakan sekitar satu jam di dalam," katanya saat ditemui di rumah duka.

Sebelum ditemukan tak bernyawa, korban berada di rumah sendirian, sementara orang tua korban saat kejadian sedang pergi bekerja. "Sebelumnya, korban sempat janjian bersama dua temannya perempuan untuk keluar. Sebelum maghrib, dua teman mahasiswi itu datang ke rumah korban. Namun saat pintu diketuk berkali-kali, tidak ada yang membuka," kata mahasiswi teman korban yang juga tidak berkenan disebut namanya.

Dua teman itu sempat menunggu cukup lama sebelum akhirnya ibu korban datang sepulang dari tempat kerja. "Ibu korban datang sekitar pukul 18.40. Setelah itulah, korban ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa. Ada bercak darah dan luka paling parah di bagian kepala," katanya.

Kepolisian Polsek Semarang Barat dan Polrestabes Semarang masih melakukan penyelidikan guna mengejar pelaku. Polisi juga masih menunggu hasil visum dari RSUP Dr Kariadi. Sebab, indikasi pembunuhan tampak menguat atas ditemukannya luka lecet di dagu sekitar 4 cm, bibir bawah pecah dan mengeluarkan darah, luka goreng di lengan kiri, dan di luka memar di pergelangan tangan.

Sementara pihak keluarga belum berkenan berbicara saat dimintai konfirmasi. Ayah korban Sutrisno tampak menutup diri saat ditanya terkait kejadian ini. Diduga, pelaku juga membawa kabur sejumlah barang berharga milik korban, di antaranya ponsel, kalung, giwang, dan gelang. (Mughis/LSP)










1 komentar: