Teater Kaplink, Bernostalgia dalam Film Dokumenter



Oleh: Bintang Al Huda

SEMARANG -- Suasana gembira terlihat pada malam halal bi halal Teater Kaplink di PKM Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Sabtu (1/9) malam kemarin. Acara yang mengusung konsep warung angkringan atau nasi kucing itu menjadikan suasana berlangsung hangat. 

CERIA :Penampilan "Kancil Perkusi"  segarkan suasana (Bintang) 


Didukung dengan pencahayaan yang ditata apik, sebuah gerobak kayu sederhana itu mampu menghidupkan suasana akrab. Selain diisi dengan bermaaf-maafan, para tamu diberikan suguhan berupa pemutaran film dokumenter dari performing art Teater Kaplink. Sehingga malam itu membuat nuansa keceriaan tampak tiada henti. Suara tawa senang pun bersahut-sahutan karena bernostalgia dalam  film berdurasi 30 menit itu.

Ketua Teater Kaplink, Muchlas menjelaskan, acara tersebut diselenggarakan untuk menyambung silaturahmi antar anggota. "Momentum idul fitri kami anggap pas untuk mengumpulkan anggota dari yang masih kuliah sampai yang sudah lulus," katanya.

Hal senada diungkapkan anggota pasif Teater Kaplink atau alumni Udinus, Slamet Warsito, yang berharap suasana guyup selalu dijaga tidak hanya dalam acara halal bi halal. Karena menurutnya, keakraban tidak akan berguna jika hanya di wujudkan saat acara itu saja. "Semoga kita semakin akrab satu sama lain. Semakin dekat dan tidak acuh. Kaplink jaya saklawase. Amin," ucap Slamet saat diberi kesempatan berpesan kepada seluruh anggota.

Teater Kaplink sendiri adalah salah satu teater kampus yang diakui selalu mewarnai kesenian semarang dalam karya-karyanya. Teater kaplink yang berdiri dari tahun 1997. Sebetulnya komunitas teater ini beranggotakan lebih dari 100 orang. Tetapi dalam acara halal bi halal tersebut hanya dihadiri sekitar 50 orang anggota dari berbagai angkatan. Dalam rakaian acara tersebut perform dari KANCIL perkusi ikut memeriahkan jalannya acara. (**lsp)

2 komentar: