Blogger Widgets

Tak Kuat Menanjak, Truk Batubara Hantam Rumah

Diposting Unknown jam 19.51

SEMARANG- Sebuah truk H1914BW bermuatan batu bara menghantam sebuah rumah di Jalan Abdurrahman Saleh No 502, Semarang Barat, Rabu (5/9) pagi. Diduga, truk tersebut kelebihan muatan, sehingga tidak mampu melewati tanjakan dan truk menggelontor hingga menghantam rumah.
Batu Bara muatan truk terlihat berserakan di depan rumah korban


Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun pagar dan rumah bagian depan milik Candra Soen Soekarno, yang merupakan adik Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Jateng, hancur berantakan akibat terhantam truk. Batu bara basah muatan truk berserakan di depan rumah.  

Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 07.00. Sopir truk, Surya Wibawa mengaku tak mampu mengendalikan laju truk yang terperosok di tanjakan itu. “Saya sudah berusaha melakukan pengereman. Tapi tetap saja menggelontor,” katanya di lokasi kejadian.

Ia mengatakan, truk yang dikemudikan sedang mengangkut muatan sekitar 7 ton batu bara. “Saya hendak mengantarkan muatan dari kantor CV Muncul Jaya di Kaliwungu Kendal ke komplek tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang Semarang,” terangnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, di bak truk tersebut tertempel stiker uji kir batas maksimal muatan truk itu sendiri 4,5 ton. Artinya kuat dugaan bila truk tersebut kelebihan muatan. Diterangkannya, batu bara itu sendiri adalah material pembuatan kompos di TPA Jatibarang. “Saya tidak kuat menanjak. Padahal sudah dalam posisi perseneleng satu," ujar warga Banyuwangi itu.

Celakanya, saat itu pula truk yang menurut sopir sudah dilakukan pengereman itu tidak berhasil berhenti. Justru menggelontor mundur hingga menghantam pagar dan rumah bagian depan milik warga.

Senjumlah pengendara yang berada di belakang truk nyaris menjadi korban. Berungtung bisa menghindar dari amukan truk naas itu. Beberapa keterangan saksi mengatakan, saat kejadian sempat terdengar teriakan histeris dari sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian. “Saya nggak tahu, tiba-tiba terdengar suara keras "krak" dari bagian blok mesin. Kondisinya mesin sudah mati, saya sempat menarik hand rem, tapi tetap saja tak mampu berhenti,” katanya.

Sementara pemilik rumah Candra mengaku, saat kejadian, tidak berada di rumah. “Saya sedang mengantarkan anak ke sekolah. Mengetahui kabar kecelakaan ini setelah ditelepon istri,” katanya.

Candra cukup syok melihat rumahnya bagian depan hancur. Ia mengaku belum bisa menaksir kerugian akibat kecelakaan itu. Namun ia memperkirakan lebih dari Rp 20 juta. Terlihat petugas Satlantas dari Polsek Semarang Barat dan Dishubkominfo di lokasi kejadian melakukan identifikasi dan memintai keterangan sopir dan sejumlah saksi.Insiden ini juga menjadi tontonan warga sekitar, sehingga arus di jalur tersebut mengalami tersendat. (Mughis)

  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »