Kapolda: Komentator Insiden Solo Bikin tidak Kondusif
SEMARANG- Kepala Kepolisian Daerah Jateng Irjen Didik Sutomo Triwidodo menegaskan bahwa Kota Solo telah kondusif dan aman. Hanya saja Kapolda menyayangkan bahwa komentator-komentator di mediamassa
terkait insiden Solo, terlalu berlebihan. Sehingga hal itulah yang justru
menjadikan tidak kondusif.
SEMARANG- Kepala Kepolisian Daerah Jateng Irjen Didik Sutomo Triwidodo menegaskan bahwa Kota Solo telah kondusif dan aman. Hanya saja Kapolda menyayangkan bahwa komentator-komentator di media
Kapolda Jateng Irjen Pol Didik Sutomo Triwidodo |
“Kota Solo sudah kondusif dan aman. Masyarakat secara umum juga tidak ada apa-apa. Justru orang-orang yang ngomong (komentator-red) di media saja yang bikin tidak kondusif,” kata Kapolda ditemui wartawan usai rapat evaluasi pengamanan hari raya di Mapolrestabes
Dikatakan
Kapolda, kepolisian mengetahui persis bagaimana kondisi di lapangan seperti apa
dan bentuk pengamanannnya bagaimana. “Jadi, masyarakat tidak perlu resah dan
ketakutan. Solo aman kok, yang kena teror itu kan pos polisi, bukan Solo,” ujar Didik.
Didik
menyayangkan perkembangan situasi Solo, di media, terlalu didramatisir dengan
komentar-komentar atau analisis yang bersifat spekulatif. Padahal belum tentu
orang yang berkomentar tersebut mengetahui secara pasti kondisi yang terjadi di
lapangan. “Pengamanan kami ya biasa aja, sebagaimana tugas polisi menjaga
suasana yang tertib dan aman,” katanya.
Saat
ditanya terkait beberapa perwira tinggi di jajaran Polda Jateng yang diperiksa
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi pengadaan
simulator surat izin mengemudi Korps Lalu Lintas Polri tahun 2011, Selasa (4/9) lalu, Kapolda mengatakan hal itu adalah
wewenang KPK. “Saya malah nggak ngerti masalahnya itu bagaimana,” ujar Didik.
Sebagaimana
diberitakan, para pejabat penting yang diperiksa KPK antara lain Kapolres
Temanggung, Jawa Tengah AKBP Susilo Wardono, Kapolres Kebumen AKBP Heru
Trisasono dan Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Jateng AKBP Indra Darmawan. Para
perwira tinggi tersebut diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi
pengadaan simulator surat
izin mengemudi Korps Lalu Lintas Mabes Polri tahun 2012.
Susilo
Wardono sendiri sebelum menjabat sebagai Kapolres Temanggung, sempat menduduki
jabatan sebagai Kasubdit Sidik Laka Korlantas Polri. (Mughis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar