SEMARANG- Dianggap tidak setia kawan, dua pemuda rela menghabisi kawannya sendiri. Korban Triyanto (23), warga Jalan Borobudur II, RT 04/RW XII, Kelurahan Kembang Arum, Kecamatan Semarang Barat, tewas bersimbah darah akibat dibacok lima kali menggunakan celurit dan parang.
Kapolsek Semarang Barat Dony Suhardjo menunjukkan barang bukti |
Terungkap, kasus pembunuhan itu dipicu atas persoalan sepele. Tersangka Andi menganggap korban tidak setia kawan. "Adik saya saat ini berada di dalam sel tahanan Kedungpane, tapi sama sekali Vika (laki-laki) dan teman-temannya tidak mau menjenguknya. Saya dongkol aja sama kelompok dia, " ujar tersangka Andi saat gelar perkara di Mapolsek Semarang Barat, Senin (3/9).
Pada Minggu (2/9), sekitar pukul 01.00 dinihari, dua tersangka berpapasan dengan Vika dan korban di Jalan Suratmo. Pada saat itulah, dua tersangka langsung berbalik arah. Terjadilah perkelahian, dua tersangka membabi buta menyabetkan senjata tajam celurit dan parang. "Saya membacok 3 kali, dan Unyil membacok 2 kali. Korban jatuh bersimbah darah," kata Andi.
Dua tersangka mengakui, sebenarnya yang dicari adalah Vika, namun ternyata ia berhasil lolos dalam perkelahian itu. Sementara Triyanto menjadi pelampiasan berikutnya. "Saya juga kenal sama korban. Dia teman saya, tapi sudah lama nggak mau komunikasi. Bahkan gerombolan dia seringkali tak menganggap kami sebagai teman, makanya saya hajar saja," imbuh Andi.
Sementara tersangka Unyil mengaku membantu pembantaian itu karena semata-mata solidaritas. "Saya tidak berniat membunuh, tapi hanya ingin memberi pelajaran. Saya juga nggak tau kalau ternyata tewas," kata Unyil yang saat melakukan aksinya mengaku mabuk akibat miras.
Kasat Binmas Polrestabes Semarang AKBP I Nengah Wirta Damayana mengatakan prihatin melihat insiden tersebut. "Para pelaku masih remaja. Mereka terpengaruh minuman keras. Sehingga mengambil tindakan nekat," ungkapnya.
Dikatakan Nengah, kepolisian akan berusaha sosialisasi kepada masyarakat, tentang arti pentingnya sadar hukum dan menjaga keamanan dan ketertiban. (Mughis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar