Dari tujuh tewas tersebut, tiga di antaranya adalah baby sister masing-masing: Tari, Desi dan Rafiah. Sementara empat korban yang lain:
Lusiana (55), Vini, serta dua balita 9 bulan Gabriel dan Gio berumur 2,5 bulan. Keempatnya merupakan sekeluarga yang tinggal di lokasi kejadian.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, kebakaran hebat tersebut terjadi sekitar pukul 13.30. Belum diketahui penyebab kebakaran secara pasti. Namun dugaan sementara, kebakaran disebabkan akibat genset meledak.
Menurut saksi mata Sarbini, jaringan PLN di areal lokasi kejadian sedang ada pemadaman. Sementara genset di rumah itu dalam kondisi menyala.
"Beberapa saat kemudian, tiba-tiba terdengar suara ledakan keras dan langsung disusul kobaran api," katanya.
Mendengar ledakan itu, warga sekitar kontak berhamburan keluar. Namun api telah menjalar di seluruh ruangan rumah. "Sejumlah warga telah berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya. Namun api justru kian membesar," kata warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.
Senada, saksi Suparyono juga mengungkap, kejadian itu berlangsung sangat cepat. "Begitu terdengar ledakan, api sudah besar. Kami tidak tahu apakah dari genset atau bukan, yang jelas api sudah tidak bisa dipadamkan," katanya.
Saat api tengah berkobar, lanjut Suparyono, terlihat pembantu berusaha keluar sembari membawa balita yang belakangan diketahui bernama Dominic (4), salah satu anak dari korban Vini dan kemudian ditolong oleh warga. "Rumah sudah dikepung api, yang bisa keluar cuma dua orang. Meski saya tidak tahu pasti jumlahnya, tapi di rumah itu dihuni oleh banyak orang," katanya.
Warga sekitar hanya bisa pasrah dan melaporkan ke Dinas Kebakaran Kota Semarang dan kepolisian. Hingga tak lama berselang, petugas pemadam tiba di lokasi kejadian.
Petugas dibantu warga masih panik melakukan pemadaman. "Hingga akhirnya api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 15.35," imbuhnya.
Kendati demikian, sejumlah penghuni masih berada di dalam rumah yang kondisinya telah porak-poranda dilalap si jago merah. Evakuasi berhasil setelah dibantu oleh petugas SAR Kota Semarang.
Tujuh korban ditemukan tewas berkumpul di depan tangga dekat kamar mandi. "Posisinya bertumpuk-tumpuk dalam kondisi hangus terbakar. Korban Lusiana berada paling atas, dia duga sang nenek tersebut melindungi cucunya," ujar salah seorang petugas Herianto.
Berhasil dievakuasi, tujuh korban dibawa ke RS Pantiwilasa Citarum.
Salah seorang keluarga, Lorent (45), menyatakan keberatan bila para korban dilakukan outopsi. "Kami berharap agar keluarga kami segera dimakamkan," katanya.
Hingga petang, petugas kepolisian masih melakukan identifikasi guna mengetahui penyebab kebakaran. (Abdul Mughis)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar