SEMARANG- Seorang pencuri bernama Erwin Widianto (30), warga asal Njuwiring, Klateng, yang kos di Sidomulyo, Kabupaten Semarang akhirnya diringkus polisi.
Ia dikenal polisi sebagai pencuri spesialis kos-kosan di kawasan Banyumanik. Telah berkali-kali beraksi, namun kelihaian dan sepak terjangnya dalam membobol rumah kos-kosan saat ini berakhir di sel tahanan Mapolsek Banyumanik.
Barang bukti yang berhasil diamankan cukup mencengangkan. Sedikitnya 9 laptop, belasan handphone, teve, monitor LCD, dan sejumlah perhiasan emas belasan gram, merupakan hasil pencurian di kawasan Banyumanik.
Tidak hanya itu, tim Reskrim Polsek Banyumanil juga berhasil meringkus pelaku lain yang mempunyai sasaran serupa, yakni Muhammad Puji Widodo (31), warga Dusun Tampingan, Magelang. Ia juga mempunyai sasaran kos-kosan dan rumah kosong.
Kapolsek Banyumanik Kompol Mulyawati Syam mengatakan, pelaku beraksi secara terpisah. Berdasarkan keterangan dari para tersangka, mereka tidak saling mengenal. "Namun mempunyai sasaran yang sama, yakni rumah kosong dan kos-kosan milik mahasiswa atau pegawai," ungkap Mulyawati saat gelar perkara di Mapolsek Banyumanik, Rabu (15/8).
Diduga mereka telah puluhan kali beraksi. Mereka memiliki kesamaan modus. Dijelaskannya, tersangka Erwin diketahui merupakan seorang residivis kasus pencurian yang telah 4 kali masuk-keluar jeruji besi.
Terakhir, Erwin menyatroni rumah kos di Jalan Temu Giring II nomor 12, pada Selasa (31/7) siang. Ia berhasil menggasak 3 untai kalung 25 gram, 6 buan cincin, 3 buah gelang, 3 buah liontin, 1 buah TV LCD, laptop, dan uang tunai sekitar Rp 7 juta.
Barang-barang tersebut merupakan milik penghuni kos, Ani Nur Hidayati, seorang pengajar di Balai Diklat Keagamaan Semarang. "Pelaku langsung masuk kamar kos satu persatu. Jika ada salah satu kamar yang kosong dan tidak dikunci pintunya, maka tersangka Erwin masuk dan mengambil barang-barang berharga," ungkap Kapolsek.
Namun bila kepergok penghuni, tersangka akan berpura-pura menanyakan temannya yang seolah-olah kos di tempat tersebut. "Tak jarang pula, ia juga berpura-pura mencari kos dengan pura-pura menanyakan harga kos perbulan dan lain-lain," ujar Mulyawati.
Sementara tersangka Puji Widodo adalah pencuri yang berasal dari Magelang. Ia sengaja pergi ke Semarang hanya untuk mencari sasaran. "Dia berangkat dari Magelang berpura-pura menjadi pengamen di bus jurusan Semarang. Sesampai di Semarang, ia jalan kaki mencari rumah-rumah yang sekiranya kosong tak berpenghuni," katanya.
Puji Widodo diketahui terakhir melakukan aksinya di sebuah rumah mewah Ige Supun Lankan di Perumahan Graha Estetika, Jalan Elom Blok N 6, Banyumanik, pada Minggu (12/8). "Tersangka Puji Widodo masuk ke dalam rumah dengan cara memanjat tembok dengan memakai tangga," tambah Mulyawati.
Tersangka Erwin mengaku hanya beraksi seorang diri. Ia berdalih, pencurian tersebut dilakukan karena motif ekonomi. "Saya kepepet kebutuhan. Apalagi menjelang lebaran kayak gini. Uangnya rencana ya untuk nyangoni anak, orang tua, atau saudara," ujar duda satu anak ini.
Begitu tersangka Puji, ia juga mengaku tak punya uang. Sehingga melakukan pencurian untuk mencukupi kebutuhan. "Saya mau cari sangu untuk lebaran," katanya.
Namun celaka, aksinya dipergoki oleh satpam di sekitar lokasi kejadian. Terlebih apes lagi, Puji digebuki warga sekitar yang geram melihat kelakuannya itu. Akibatnya, tubuhnya remuk digebuki, mata kirinya menderita lebam yang cukup parah. (Abdul Mughis)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar