Ngembat Hardisk Warnet, Tukang Shooting Disel

GAJAHMUNGKUR- Ulah kecil yang dilakukan Renaldhy Reta Ahfonda (22), warga Bugisan RT 02 /RW 06 Lodoyong, Ambarawa ini berbuah petaka. Karena saat ini, ia harus merasakan pengapnya sel tahanan Mapolsek Gajahmungkur.

Renaldhy tertangkap tangan mencuri dua unit hardisk masing-masing; 320 GB dan 160 GB milik warnet Mordon di daerah Sampangan. "Pelaku sengaja datang dari luar daerah untuk 'mencari-cari' di Semarang," kata Kapolsek Gajahmungkur Kompol Eva Guna Pandia melalui Kanit Reskrim AKP Teguh Widodo, Rabu (6/8).

Diceritakan Teguh, pencurian tersebut terjadi sekitar pukul 23.00. Sebelumnya, tersangka bersama rekannya Edi (23), saat ini masih buron, berangkat dari Ambarawa dengan mengendarai motor berboncengan.

"Sesampai di Kota Semarang, mereka jalan-jalan mencari sasaran. Sasarannya memang hardisk yang sedang aktif di dalam bilik warnet," ungkapnya.

Sesampai di daerah Sampangan, sekitar pukul 22.00, dua pelaku langsung membocking salah satu bilik warnet di Mordon. Lanjut Teguh, keduanya masuk bilik hingga satu jam kemudian tersangka keluar dengan membawa hardisk milik warnet.

"Tersangka mengambil hardisk dengan cara mencopot menggunakan drei kembang yang sudah disiapkan dari rumah. Setelah terlepas, hardisk tersebut dimasukkan tas," ungkap Teguh.

Celakanya, saat kedua pencuri ini hendak membayar di loket penjaga warnet, resleting tas punggung berisi hardisk curian yang digendong Edi justru terbuka atau belum ditutup. Tentu saja penjaga warnet merasa curiga.

Tersangka sempat mengelak. Namun setelah dicek, ternyata benar, CPU di antara bilik di warnet tersebut hardisk-nya hilang. Bahkan mereka berusaha kabur saat dilakukan penangkapan oleh warga sekitar. Tak pelak tersangka menjadi bulan-bulanan massa. Sementara Edi berhasil kabur.

Tersangka Renaldhy mengaku baru kali ini melakukan pencurian hardisk di warnet. "Saya ke Semarang hanya ingin jalan-jalan, tidak ada niatan mencuri. Muncul ide secara spontan saat berada di dalam bilik," kata lulusan SMA itu.

Ia mengaku sangat menyesal telah melakukan perbuatan itu. "Saya khilaf. Tidak menyangka bila kejadiannya jadi seperti ini. Dalam pikiran sata, rencananya mau saya pakai sendiri untuk mengembangkan bisnis usaha yang saya geluti," ujar pemuda yang kesehariannya bekerja sebagai tukang shooting di acara-acara mantenan di sekitar tempat tinggalnya itu. (abm)


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar