BANYUMANIK- Kecelakaan karambol yang melibatkan empat kendaraan terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan, tepatnya di depan Vihara Buddhagaya Watugong, Banyumanik, Kamis(9/8) siang.
Keempatnya masing-masing: bus jurusan Semarang-Ambarawa PO Putra Palagan H-1433-BC, Daihatsu Xenia H-8094-PR, Yamaha Jupiter H-3448-CY dan truk tronton yang melarikan diri.
Akibat dari kecelakaan tersebut, bus berpenumpang sekitar 10 orang tersebut terguling setelah diserempet truk tronton hingga menabrak beton pembatas jalan di Jalan Perintis Kemerdekaan.
Hal itulah yang menyebabkan arus lalu lintas baik dari arah Semarang maupun dari Ungaran mengalami macet total hingga sekitar 5 kilometer. Tidak ada korban jiwa, namun seorang penumpang bus mengalami patah tulang di bagian punggung belakang.
Informasi yang dihimpun, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 13.30.
Kecelakaan bermula saat bus yang dikemudikan oleh Suryanto (47), warga Gelaran, Bandungan melaju dari arah Ungaran menuju Kota Semarang.
Sesampai di lokasi kejadian, bus pintu dua itu bermaksud mendahului truk tronton melalui samping kanan. "Begitu masuk separo, truk itu malah belok ke arah kanan," ujar kernet bus Muchamad Sofyan (38), warga Pingit Kecamatan Pringsurat itu.
Tentu saja, hal itu membuat sopir bus panik dan terdesak. Bahkan bak truk tronton itu menyerempet bus bagian kiri depan. Kondisi jalan tersebut turunan curam. "Menghindari tabrakan itu, sopir kami langsung membanting ke kanan hingga akhirnya menabrak beton pembatas jalan," ungkap Sofyan.
Terjadi benturan keras. Badan bus terpental hingga gardan roda depan mengalami patah. Bus naas itu terguling menimpa pengendara Yamaha Jupiter di kiri bus. Saat itu pengendara Jupiter melaju dari arah samping kiri bus.
Meski motor tertimpa badan bus, pengendara perempuan yang belum diketahui identitasnya itu selamat dan hanya mengalami luka ringan.
Sementara benturan beton yang terhantam bus ditabrak oleh mobil Xenia dari arah berlawanan (arah dari Semarang). Xenia itu pun terguling hingga melintang di jalan raya.
"Kami melaju dengan kecepatan sekitar 40-50 km/jam. Saat hendak menyalip, tiba-tiba truk tersebut bergerak ke arah kanan sehingga membuat bus terpepet ke arah beton pembatas di tengah jalan. Kami sudah berusaha membunyikan klakson berkali-kali. Tapi dia tetap saja tak menghiraukan," katanya.
Sementara sekitar 10 penumpang di yang ikut terguling dalam bus sempat panik. Bus tersebut berposisi miring, dengan posisi pintu di bawah. Maka selama kurang lebih 15 menit kemudian, para penumpang serta awak bus bermunculan keluar melalui kaca bus bagian depan dan belakang yang sudah terpecah akibat benturan.
"Kondisi rem bus normal, tidak blong. Sopir kami berusaha mengindari tabrakan dan memilih menabrakkan ke beton pembatas karena dipepet oleh truk. Saat proses tabrakan terjadi, seluruh penumpang menjerit histeris. Salah satu penumpang menderita patah tulang kaki," tambah Sofyan.
Sementara itu, sopir Xenia, Dani (30) mengaku sudah berusaha mengerem sekaligus banting stir namun karena jarak terlalu dekat maka tak bisa menghindar sehingga akhirnya menabrak beton pembatas jalan. "Bus tersebut dari arah atas dengan kecepatan tinggi," ujar Dani.
Sedangkan para korban luka-luka dievakuasi ke RSUP Dr Kariadi untuk mendapatkan pertolongan. Hingga pukul 16.00, bangkai bus baru berhasil dievakuasi dengan menggunakan bantuan alat berat. Begitu pun arus lalu lintas masih padat merayap. (G-15)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar