Pulang Tengah Malam, Mahasiswi Dijambret
SEMARANG- Kejahatan jalanan di Kota Semarang semakin meresahkan, kali ini menimpa seorang mahasiswi Fransiska Nina menjadi korban penjambretan di Jalan Kyai Saleh, Rabu (13/6) dinihari. Wanita yang tinggal Jalan Taman Mugas II/11, Gajahmungkur ini pun terpaksa kehilangan tas cangklong, berisi dua hp, SIM, KTP, STNK, ATM dan uang Rp 150 ribu.
“Pelakunya dua pria tak dikenal. Mereka memepet kemudian merampas tas secara paksa,” kata Nina di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu, kemarin.
Aksi penjambretan terjadi sekira pukul 01. 15. Saat itu korban sedang mengendarai motor seorang diri. Sesampai di lokasi kejadian terlihat pelaku berboncengan mengendarai sepeda motor dan langsung memepet korban. “Salah satu di antaranya mereka menarik paksa tas saya. Setelah berhasil, mereka kemudian langsung kabur,” katanya.
Korban sempat oleng saat berusaha mempertahankan tas yang semula dicangklongnya. Namun karena syok, akhirnya pelaku berhasil merebut tas itu. “Kondisi jalanan malam itu sangat sepi sehingga tidak ada orang yang menolongnya. "Pelaku dengan gesit memepet motor saya dan merampas tas cangklong,” katanya.
Aksi serupa sebelumnya juga terjadi di depan SMA Don Bosko Jalan Sultan Agung, Rabu (6/6) dinihari. Korbannya, mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (Undip) Jurusan Sastra Inggris angkatan 2008, Natisa Listyani Nasiroh (24) warga asal Bangsri, Jeruk Wangi Jepara ini menjadi korban ganasnya kejahatan jalanan di Kota Semarang.
Terlebih ironis, mahasiswi yang tengah hamil 7 bulan ini tewas mengenaskan. Jasad wanita tersebut ditemukan terkapar di pinggir jalan dalam kondisi bersimbah darah di bagian kepala bagian kiri.
Saksi mata, Aji Yulianto (24) menuturkan, diperkirakan korban mengendarai sepeda motor seorang diri dari arah Barat (Jalan Sultan Agung) atau dari arah Akpol melaju ke arah Timur.
Saksi yang merupakan penjual sego kucing di dekat lokasi kejadian mengaku sempat melihat ada pengendara lain mengikuti korban kemudian memepet serta merampas tasnya. Lantaran oleng, wanita naas tersebut terjatuh hingga kepalanya membentur aspal. (abm)