Polisi Buru Karyawan Showroom yang Terlibat

Polisi Buru Karyawan Showroom yang Terlibat

SEMARANG-Kasus penembakan yang dipicu pencurian empat mobil terus diungkap. Tim Polrestabes terus memburu beberapa karyawan Showroom N2O Gruops Jalan Indraprasta No 92 Semarang, yang diduga terlibat dalam pencurian 4 mobil milik Mirzam Adli (28), bos Showroom yang hingga saat ini telah ditahan menjadi tersangka.

Hingga saat ini, tim Polrestabes mengaku telah mengantongi identitas pelaku sebanyak 4 orang. Di antaranya merupakan karyawan di Showroom. "Pelakunya ada 4 orang, di antaranya adalah karyawan setempat. Kami sudah mengantongi identitas masing-masing, sementara masih kita lakukan pengejaran,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Agustinus Berlianto Pangaribuan, kemarin.



Berdasarkan penyelidikan sementara, otak dari aksi pencurian mobil tersebut berisial S. “Kami sudah melakukan pengejaran sampai di Purwodadi dan Rembang. Setidaknya telah menemukan 3 mobil hasil curiannya,” katanya.

Tiga mobil tersebut ditemukan secara terpisah. Masing-masing; Honda Stream K 7342 F warna silver ditemukan di sebuah bengkel di Rembang. Sedangkan dua mobil lagi, yakni Honda Stream H 8792 HR warna hitam dan Kijang Innova S 1747 AC warna silver, ditemukan di pinggir jalan di daerah Brati Grobogan. “Sementara ini, pelakunya masih kabur dan dilakukan pengejaran. Kami masih terus melakukan pendalaman penyelidikan untuk mengungkapnya,” tambah Pangaribuan.

Keempat buron tersebut masih membawa 1 unit mobil Toyota Avanza milik Showroom yang hingga saat ini juga belum ditemukan. Sebagaimana diketahui, insiden penembakan tersebut terjadi di rumah tersangka di Jalan Sinar Sentosa nomor 390, Kelurahan Kedungmundu, Tembalang, pada Rabu (6/6) lalu.

Pemicu penembakan tersebut karena tersangka merasa 4 mobil dagangannya "dihilangkan" oleh karyawannya. Kemudian dua karyawan masing-masing; Kemal Setiya Aji (38), warga Perumahan Bumi Wanamukti Blok E, Sambiroto, Tembalang, dan Chaerul Setiawan (39), warga Perumahan Bukit Manyaran, Semarang, menjadi sasaran penembakan. (abm)