Guru SMPN 1 Pamotan Tewas di Bus

Guru SMPN 1 Pamotan Tewas di Bus

SEMARANG- Seorang guru SMPN 1 Pamotan Rembang Johanes Agus Budi Supriyanto (51), warga Jalan Pakis Raya No 9 RT 03/RW 03 Kelurahan Jepang Pakis, Kecamatan Jati Kokat, Kudus ditemukan tewas di bus PO Jaya Utama L 7520 UF jurusan Semarang- Surabaya, Kamis (21/6) siang.



Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, jasad korban kali pertama diketahui oleh salah seorang penumpang Basori Alwi (29), warga Pasuruan Jawa Timur dalam perjalanan Surabaya-Semarang. "Korban naik bus sekira pukul 10.00 dari pertigaan Lasem," ujar saksi yang duduk persis bersebelahan di bus patas warna biru tersebut.

Basori mengaku tidak curiga, sebab posisi korban terduduk seperti orang tertidur di bangku nomor 4 dari belakang deretan kanan dalam bus. Namun setelah keluar dari Kota Kudus, saksi melihat korban kejang-kejang sebanyak 3 kali. "Saya berusaha menolong dan menanyainya, tapi korban tidak menjawab. Lalu saya pegang tangannya terasa dingin. Setelah itu korban mengembuskan nafas terakhir sekira pukul 14.05," ujar mahasiswa semester 4 Paska Sarjana IAIN Walisongo Semarang itu.

Kondektur Bus PO Jaya Utama Heri, warga Ngawi mengatakan korban seharusnya turun di Kudus. Namun dikira korban sudah turun bersama penumpang yang lain, sehingga ia mengaku tidak mengetahui bila ternyata korban masih di dalam bus. "Korban diperkirakan meninggal antara perjalanan Kudus-Semarang," katanya.

Jasad guru Biologi tersebut tetap melaju di dalam bus yang disopiri oleh Roihan (45), warga Lamongan, sebelum akhirnya dievakuasi oleh petugas Polsek Genuk dan Polrestabes Semarang di terminal Terboyo.

Tak lama setelah mendapat informasi, istri korban Anis (40), langsung datang di terminal Terboyo. Ia mengaku bila suaminya tidak sakit. "Tadi pagi berangkat mengajar seperti biasa. Dia emang setiap harinya nglajo dari Kudus ke SMPN 1 Pamotan Rembang," katanya.

Dikatakan Anis, seperti hari biasa, suaminya usai mengajar hendak pulang ke rumah di Kudus. Sebelum kejadian, ia juga mengaku tidak mendapat kabar apa-apa, baik SMS maupun telepon. "Suami saya juga tidak bilang sedang sakit, yang saya tahu sehat-sehat saja," ujar ibu dua anak sembari terisak.

Tim identifikasi dari Polrestabes tidak menemukan adanya indikasi akibat kekerasan di tubuh korban. Semua barang-barang milik korban masih utuh. Di antaranya dompet berisi sejumlah uang, ponsel dan tas hitam berisi buku-buku perangkat mengajar.
Kapolsek Genuk Kompol Dony Setiawan yang juga berada di lokasi kejadian mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan memintai keteragan sejumlah saksi. "Dugaan sementara, korban meninggal karena sakit," kata Kapolsek. (abm)


1 komentar:

  1. jadi ingat pak agus temanku yang satu ini orang paling sabar sedunia dan ketawanya pak agus bikin heboh di ruang guru

    BalasHapus